Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penyandang Tunarungu di Tegal Kampanyekan Bahasa Isyarat di Alun-alun Hanggawana Slawi

Puluhan penyandang tunarungu di Kabupaten Tegal menggelar aksi simpatik dalam rangka memperingati Hari Tuli sedunia

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Akhtur Gumilang
Para anggota dari Gerkatin Kabupaten Tegal dan penyandang tuna rungu lainnya mengampanyekan bahasa isyarat ke para pengunjung car free day di Alun-alun Hanggawana Slawi, Minggu (29/9/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Puluhan penyandang tunarungu di Kabupaten Tegal menggelar aksi simpatik dalam rangka memperingati Hari Tuli sedunia yang jatuh pada Minggu, 29 September 2019 kemarin.

Mereka mengampanyekan penggunaan bahasa isyarat di Alun-alun Hanggawana Slawi, pada Car Free Day, Minggu (29/9/2019) kemarin.

Aksi mereka pun mendapat perhatian dari Masyarakat yang sedang menikmati olah raga pagi di Alun-alun Hanggawana, Slawi Kabupaten Tegal.

Ketua DPC Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Praningsih menuturkan bahwa maksud kampanye penggunaan bahasa isyarat agar tak lagi terjadi diskriminasi dalam berkomunikasi bagi mereka, para penyandang tuna rungu.

Menurut Praningsih, agenda yang bertajuk Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII) dengan tema “hak isyarat untuk semua” ini melibatkan seluruh teman dari penyandang tuli, difabilitas, teman dengar, dan seluruh masyarakat baik di Kota maupun Kabupaten Tegal.

Dia menuturkan, kegiatan ini diawali dengan jalan santai mengelilingi Alun-alun Hanggawana sembari membawa spanduk yang bertuliskan Hari Bahasa Isyarat Internasional ( HBII ).

"Serta diikuti beberapa kalangan orang tua yang memiliki anak Tuli, pedagang kaki lima, Polres Tegal, MRI Pemalang, dan Teman-teman, ACT Kabupateb Tegal, dan teman-teman tuli dari DPC Gerkatin kabupateb Brebes," ungkap Praningsih di sela-sela acara, kepada Tribunjateng.com.

Dalam aksi simpatik, mereka mempertontonkan bagaimana cara berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, baik itu menggunakan jari tangan maupun gerak tubuh serta mimik muka.

Tak ayal, aksi mereka pun menjadi pusat perhatian dari para pengunjung lainnya di Alun-alun.

Tidak hanya itu, tambah dia, para teman tuli dan masyarakat sekitar berkumpul dan saling belajar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).

"Kemudian, kami mengadakan game serta lomba dengan menggunakan Bisindo.

Di saat penghujung kegiatan, kami saling tukar kado seharga 10.000 rupiah, setelah itu makan bersama dan ramah tamah," cerita dia.

Praningsih mengungkapkan, sudah saatnya seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah memperhatikan lagi kebutuhan para penyandang tuna rungu dalam pemenuhan kebutuhan informasi dan komunikas.

Dalam hal ini, DPC Gerkatin Kabupaten Tegal sangat mengharapkan warga Tegal dan sekitanya bisa menjadi masyarakat yang Inklusif.

"Dengan artian menjadi masyarakat yang mampu setara dengan teman-temen Disabilitas khususnya Tuli untuk bisa berinteraksi dan berkomunikasi tanpa adanya hambatan dengan Paham akan bahasa isyarat," harapnya. (Tribunjateng/gum)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved