Prihatin Kondisi Ninoy Karundeng, Hendrik Dikson: Gara-gara Dukung Jokowi Dia Disiksa
Mantan Aktivis Hendrik Dikson Sirait mengatakan bahwa gerakan mahasiswa dengan penumpang gelap harus dibedakan.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Mantan Aktivis Hendrik Dikson Sirait mengatakan bahwa gerakan mahasiswa dengan penumpang gelap harus dibedakan.
Hal itu ia sampaikan di acara Rosi Kompas TV yang tayang pada Kamis (3/10/19)
Terkait dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Polhukam, Wiranto adalah kekeliruan semantik.
menurutnya, ucapan Wiranto soal penunggang gelap adalah konteks bernegara.
Sementara pernyataan polri merupakan konteks kestabilan negara.
"Wiranto dengan kekeliruan sematik itu konteksnya dalam bernegara, Wiranto dalam konteks kesatbilan negara, polri berbicara dalam konteks keamanan dalam negeri, tapi ada informasi intelegen," ujarnya.
Hendrik Dikson Sirait mengatakan bahwa situasi demontsrasi saat orde baru dengan saat ini sangat berbeda.
"Saya bisa memahami bahwa situasi reformasi berbeda, situasi represif dalam orde baru dan situasi demokratis berbeda, artinya instrumen- instrumen demokrasi berjalan, sehingga penangganan demontrasi berubah," ujarnya.
lantas, Hendrik Dikson Sirait menyinggung soal Ninoy Karundeng yang diduga dianiaya oleh oknum.
"Contoh paling aktual yaitu penganiayaan terhadap aktivis sosmed Ninoy Karundeng, hanya dia seorang pendukung Jokowi dia harus disiksa dan dipaksa untuk meminta maaf," ujarnya.
menurutnya, kasus yang dialami Nioy Karundeng merupakan bentuk penunggang gelap gerakan mahasiswa.
• Soal Sinetron Azab Komisoner KPI: Di Mana Titik Tidak Masuk Akalnya?
• Ini Debat Dara Nasution dengan Komisioner KPI soal Teguran Film SpongeBob dan Gundala
• Robiah Keluhkan Pedagang Pasar Pagi Ambarawa yang Tak Tertib Aturan
• Chord Kunci Gitar Denny Caknan Sugeng Dalu
"Itu bisa menjadi ada satu indikasi menunggangi gerakan demonstrasi," ujarnya.
Hendrik Dikson Sirait tak terima jika semua permasalahan di negara ini ditujukan kepada Jokowi.
"Seolah-olah semua salah Jokowi, got mampet depan rumah salah Jokowi, begitu analoginya," ujar Hendrik.
Diketahui, Dua orang terduga pelaku penculikan serta penganiayaan terhadap Ninoy Karundeng telah ditangkap jajaran Polda Metro Jaya.
Diketahui, Ninoy Karundeng seorang pegiat media sosial yang juga relawan Jokowi.
Satu dari dua pelaku itu diketahui merupakan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas).
Kedua pelaku yang ditangkap berinisial RF dan S.
Mereka dibekuk di Jakarta, Rabu (2/10/2019) malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyidik masih memeriksa kedua pelaku dan mendalami motif pelaku menganiaya hingga menculik Ninoy Karundeng.
"Pelaku yang kita amankan yaitu inisial RF dan S. Kita amankan semalam di Jakarta dan sekarang masih dalam pemeriksaan intensif," kata Argo di Mapolda Metro Jaya Kamis (3/10/2019).
Menurut Argo, satu dari dua pelaku adalah anggota salah satu ormas.
Namun ia engggan menyebutkan ormas yang dimaksud.
"Salah satu dari dua pelaku, anggota ormas," katanya.
Saat ini, kata Argo, penyidik mendalami motif pelaku dalam menganiaya dan menculik Ninoy.
"Juga apakah ada pelaku lainnya, masih didalami. Jadi kedua pelaku akan diperiksa bertahap. Setelah selesai diperiksa baru bisa kita baca seperti apa maksud pelaku," katanya.
Argo mengatakan sebelumnya Ninoy Karundeng membuat laporan ke Polda Metro Jaya karena telah dikeroyok dan dianiaya di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
"Dan kemudian setelah kita lakukan penyelidikan, tadi malam kita mengamankan dua orang yang diduga pelaku. Yang kita amankan yaitu inisial RF dan S dan sekarang masih dalam pemeriksaan," katanya.
Seperti diketahui penculikan dan penganiayaan terjadi pada Ninoy saat sedang mengendarai sepeda motor di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
Saat itu Ninoy bermaksud ingin mengambil gambar salah satu massa yang digotong oleh para pelaku karena terkena gas air mata saat kericuhan pascaunjuk rasa.
Namun, saat itu Ninoy justru dihampiri oleh sekelompok orang yang menaruh kecurigaan terhadapnya.
Kepada Ninoy, para pelaku menanyakan maksud dan tujuan mengabadikan kejadian itu sebelum mengambil ponselnya.
Pada saat itulah para pelaku tahu bahwa Ninoy merupakan pegiat medsos yang kerap menyerang lawan politik mereka.
Ninoy langsung dianiaya dan diculik sebelum akhirnya dipulangkan pada Selasa (1/10/2019).
(*)
• Kisah Jumraini: Perawat Hamil Dipenjara karena Obati Pasien Kena Paku hingga Wakil Bupati Menangis
• Seorang Pengendara Motor Tewas di Lingkar Kaliwungu Kendal, Diduga Korban Tabrak Lari
• Isu Sosok Kabinet Jokowi Jilid II : Nama Terpental dan Bertahan hingga Muka-muka Baru
• Chord Kunci Gitar Lagu Pamer Bojo Versi Cendol Dawet karya Didi Kempot