Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Brigadir Polisi Pernah Koma dan Gunakan Kursi Roda Kini Bertugas Jadi Babhinkamtibmas

Panggilan untuk mengikui apel di Mapolres Banjarnegara sempat membuat anggota Polsek Purwanegara Brigadir Dian Wijayanto deg-degan.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Khoirul Muzakki
Brigadir Dian Wijayanto 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA -- Panggilan untuk mengikui apel di Mapolres Banjarnegara sempat membuat anggota Polsek Purwanegara Brigadir Dian Wijayanto deg-degan.

Tidak biasa ia mendapat panggilan untuk mengikuti apel di Polres. Pikirannya sudah tak karuan. Ia mulai mengingat-ingat pelanggaran apa yang telah dia lakukan hingga harus dipanggil ke Mapolres.

Tetapi siapa sangka, bukan sanksi yang dia terima, Dian mendapatkan kejutan tak terduga dari institusinya. Polres memberikan hadiah umroh untuknya. Senyum Dian seketika mengembang.

"Saya sempat berpikir punya salah kok dipanggil ke Polres,"katanya

Dian memang pantas mendapatkan penghargaan itu. Hadiah itu adalah jawaban atas perjuangannya selama ini untuk membanggakan almamaternya.

Tubuh Dian tak setegap teman-temannya di institusi Kepolisian. Jalannya agak lunglai. Untuk menjalankan tugas sebagai Babhinkamtibmas, ia pun harus dibantu kendaraan yang didesain khusus dengan roda tambahan.

Dian adalah satu-satunya polisi disabilitas di Polres Banjarnegara yang tetap profesional menjalankan tugasnya. Dulunya Dian tak seperti ini. Layaknya anggota polisi lain, ia memiliki fisik tegap.

Tetapi sebuah insiden di penghujung bulan Ramadan 2009, sedikit mengubah jalan hidupnya. Sepulang dari bertugas di Polsek Batur Banjarnegara, ia yang mengendarai sepeda motor tertabrak mobil hingga terpental.

Tubuhnya penuh luka. Tulang-tulangnya patah. Dian sempat tak sadarkan diri alias koma selama lima hari di rumah sakit. Dian sempat cuti lama dan menghabiskan banyak waktu di kursi roda.

Tetapi Dian tak ingin larut dalam kesedihan. Masa depan masih panjang. Ia bertekad untuk sembuh dan kembali bertugas di Kepolisian. Merasa kondisinya membaik, Dian memutuskan kembali bekerja.

Meski untuk menjalakan tugas, ia harus menggunakan alat bantu untuk berjalan. Dian pun harus diantar jemput oleh keluarganya karena tak mampu berkendara sendiri.

Hingga tahun 2018, kisah Dian akhirnya mendapat perhatian dari institusinya. Ia menerima hadiah sepeda motor yang dimodifikasi khusus untuknya.

"Sejak saat itu gak lagi diantar jemput, bisa berkendara sendiri,"katanya

Brigadir Dian Wijayanto terima hadiah umroh karena dedikasinya ke Polri
Brigadir Dian Wijayanto terima hadiah umroh karena dedikasinya ke Polri (khoirul muzaki)

Dian mengakui, keterbatasan fisiknya sedikit menghambat pergerakannya dalam melaksanakan tugas. Tetapi ia menganggapnya tak masalah. Dian nyatanya mampu menjalakan tugasnya secara profesional dalam melayani masyarakat.

Kapolres Banjarnegara, AKBP Aris Yudha Legawa mengatakan, hadiah umroh gratis sebagai wujud apresiasi atas kinerja Brigadir Dian Wijayanto sebagai Bhabinkamtibmas.

Sebab, di tengah keterbasan fisik yang dimilikinya, semangatnya untuk berdedikasi kepada Institusi Polri tak surut. Ia pun mengaku merasa bangga memiliki anggota seperti Brigadir Dian.

Ia mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai anggota Polri dalam melindungi, mengayomi dan melindungi masyarakat.

“Seharusnya kita lebih bersyukur dan tidak boleh kalah semangat dengan Brigadir Dian,” ujar Kapolres kepada jajarannya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved