Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tengku Zulkarnain Ungkap Keganjilan Kasus Wiranto, Soal Usus yang Dipotong hingga Afiliasi ke ISIS

Zulkarnain mulanya mengatakan bahwa menurutnya kasus Wiranto dibiarkan mengambang

Editor: muslimah
Capture Indonesia Lawyers Club
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Tengku Zulkarnain berpikir kasus penyerangan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto tak jelas. 

TRIBUNJATENG.COM - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Tengku Zulkarnain berpikir kasus penyerangan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto tak jelas.

Hal ini diungkapkan Zulkarnain di Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne bertajuk 'ILCMisteriPenusukWiranto', dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube ILC, Selasa (15/10/2019).

Zulkarnain mulanya mengatakan bahwa menurutnya kasus Wiranto dibiarkan mengambang.

Hal ini karena banyaknya isu yang menurutnya simpang siur beredar.

"Bagi kami ada pandangan yang setelah mendengar banyak pihak di malam ini, yang pertama kasus penusuk Pak Wiranto ini dibiarkan mengambang," ujar Zulkarnain.

Ia juga menyinggung adanya pelaku yang dihubungkan dengan jaringan teroris ISIS hingga disebut pelaku stres karena rumahnya tergusur oleh proyek jalan tol di Medan.

"Tidak ada keterangan yang pasti dari penegak hukum yang ada. Simpang siur ada yang bilang afiliasi ke ISIS, ada yang bilang orangnya pemabuk, ada yang bilang stres karena rumahnya digusur di Medan kena jalan tol," ujarnya.

Ia menilai seharusnya polisi sebagai pihak yang memiliki kewenangan membuat pers rilis yang jelas terkait kronologi hingga pelaku.

"Jadi tidak ada berita yang kongkrit yang bisa diserap oleh kita masyarakat. Semestinya kan pihak kepolisian membuat pers rilis."

Ia juga mengaku heran sehari setelah insiden Wiranto diserang berita bermunculan pelaku terafiliasi ke jaringan ISIS.

"Nah tapi berita itu satu hari disampaikan setelah kejadian diafiliasikan ke ISIS," ujarnya.

Hal lain yang membuatnya heran soal BIN (Badan Intelejen Negara) yang menyatakan telah mengawasi gerak-gerik jaringan pelaku.

"Bahkan saya baca dari media-media yang cukup besar di Indonesia, BIN (Badan Intelejen Negara) sudah melihat orang ini selama 3 bulan.

Tapi belum ditindak karena belum ada amaliyahnya, belum ada tindakannya, begitu," paparnya.

Ia menyayangkan, jika memang BIN telah mencurigai jaringan atau pelaku, mengapa bisa meloloskan hingga terjadi peristiwa penyerangan tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved