Hutan Lereng Gunung Sumbing di Temanggung Kembali Terbakar, Tim Gabungan Sulit Jangkau Titik Api
Lahan dan hutan di kawasan lereng Gunung Sumbing kembali terbakar. Hingga saat ini, luasan hutan yang terakar di petak 27-4 dan petak 27-2
Penulis: yayan isro roziki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Lahan dan hutan di kawasan lereng Gunung Sumbing kembali terbakar.
Hingga saat ini, luasan hutan yang terakar di petak 27-4 dan petak 27-2 Resor Pemangku Hutan Kemloko tersebut, mencapai sekitar 10 hektare.
"Adanya titik api terpantau sejak Minggu (20/10) kemarin.
Hingga saat ini sudah sekitar 10 hektare yang terbakar," kata Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Kusino, Rabu (23/10).
Mengenai vegetasi yang berada di lahan dan hutan yang terbakar, menurut Kusino, terdiri dari savana dan rimba campur.
Disebutkan, vegetasi di petak 27-4 berupa savana, sedangkan di petak 27-2 berupa tanaman rimba campur.
Diakui, pemadaman oleh tim gabungan --dari TNI-Polri, BPBD, dan relawan lainnya-- terkendala oleh medan yang sangat berat dan terjal.
• Sekda Kudus Jika Dipanggil dalam Sidang Jual Beli Jabatan yang Jerat Bupati
• 3 Menteri di Kabinet Indonesia Maju dari Semarang, Ini Kata Wali Kota Hendi
• Ingin Pelajari Pembangunan Stadion Jatidiri, Pemkot Tangerang Datang ke Semarang
• Mantan Cagub Jateng : Saat Kampanye Cawagub, Ida Fauziah Kerap Singgung Ketenagakerjaan
Dituturkan, titik api saat ini berada di lokasi yang sangat curam dan sulit untuk dijangkau.
Karena itu, tim gabungan tak memungkinkan untuk melakukan pemadaman secara langsung ke titik api.
"Medannya sangat sulit untuk dijangkau, berada di jurang yang sangat curam," ucapnya.
Ditambahkan, saat ini yang dimungkinkan untuk menanggulangi kebakaran adalah membuat sekat-sekat bakar.
Ini dilakukan, untuk mengantisipasi agar kebakaran tak meluas.
"Selain medan yang curam, angin saat ini juga bertiup kencang.
Yang mungkin dilakukan adalah membuat sekat bakar," tuturnya.
Sementara itu, Humas Perhutani KPH Kedu Utara, Anton, sejumlah relawan dari berbagai institusi terlibat dalam upaya pemadaman.
Selain dari unsur pemerintah, juga terdiri dari masyarakat.
Di antaranya, Stickpala Garung Butuh Lor, Basecamp Adipuro, Basecamp Ngemplak, Basecamp Mangli, dan Basecamp Banaran.
"Tak kurang dari 65 personel turut dalam upaya pemadaman," tuturnya.
Ia menambahkan, meski lokasi kebakaran masuk wilayah Temanggung, namun untuk mencapai lokasi paling dekat dapat ditempuh dari wilayah Magelang.
"Tadi personel gabungan diberangkatan melalui Basecamp Ngemplak Magelang," ucapnya. (yan)