Banyak Sampah di Sungai Garuda Sragen, Bupati : Mungkin Harus Ada Shock Therapy

Sebanyak 700 SAR MTA dan 200 relawan Kabupaten Sragen laksanakan bakti sosial bersih-bersih Sungai Garuda Sragen, Sabtu (26/10/2019).

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/MAHFIRA PUTRI MAULANI
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Sebanyak 700 SAR MTA dan 200 relawan Kabupaten Sragen laksanakan bakti sosial bersih-bersih Sungai Garuda Sragen, Sabtu (26/10/2019).

Bersih-bersih dilakukan di empat titik, Dukuh Sungkul, Dukuh Mageru, Dukuh Bonagung, Kecamatan Karangmalang dan Bendungan Garuda Dukuh Ngledok, Sragen Tengah, Kecamatan Sragen.

Sebelumnya melaksanakan bersih-bersih, dilakukan apel yang dipimpin Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di alun-alun Langen Putro Sragen.

Bupati menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada SAR MTA Sragen yang telah menginisiasi kegiatan bakti sosial ini.

"Sebenarnya kegiatan ini dilatarbelakangi kegelisahan teman-teman MTA yang dirasakan oleh kita semua melihat kondisi sungai garuda yang saat ini tercemar oleh sampah, limbah rumah tangga dan limbah industri," ujar Yuni.

Ada-ada Saja, Pengendara di Banjarnegara Ini Pakai Helm dari Panci, Polisi Terpingkal

Gagal Lelang 2 Kali, Bagaimana Nasib Tanah Tercemar Limbah B3 di Desa Pesarean Tegal?

Bambang Sebut Kondisi Saluran Air di Kota Pekalongan Memprihatinkan

MotoGP 2019 : Tahun Lalu Podium, Andrea Dovizioso Tetap Tak Suka Sirkuit Phillip Island

Hal ini menurutnya dikarenakan masih rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup sehat sehingga membuang sampah dan limbah di sungai ialah hal paling mudah.

Dirinya menyampaikan Pemda mendukung penuh kegiatan ini dengan menyediakan sarpras seperti pengangkut sampah dan peralatan kebersihan lainnya.

"Kegiatan yang seperti ini tentu harus dilakukan secara kontinuitas serta sosialisasi terhadap masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai dan kampanye harus masif," lanjut Yuni.

Selain itu, pengelolaan bank sampah dari hulu hingga hilir dan saling bersinergi.

"Mungkin harus ada shock therapy, karena buang sampah itu sebenarnya sudah jelas tidak boleh tapi selama ini kan kita abai," lanjut Yuni.

Yuni menilai himbauan berupa tulisan tidak membuat masyarakat jera karena tidak pernah ada tindaklanjut seperti didenda hingga ditangkap.

"Kemarin DLH mengusulkan untuk memasang cctv, tapi kita harus memasang cctv di berapa titik?

soalnya kan banyak sekali," keluh Yuni.

Yuni juga meminta kepada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk turut memperdulikan dan memperhatikan Sungai Garuda Sragen.

Bupati menginginkan Sungai Garuda dapat seperti Sungai PP yang ada di Solo yang sudah terhitung bersih dan terdapat taman di pinggir sungai dan bisa digunakan untuk bersantai serta bercengkerama dengan keluarga.

"Harapan kami tentu dapat mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar Sungai Garuda, menyadarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar agar menjadi lebih baik," papar Yuni.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan dan mengajak masyarakat untuk membudayakan sampah tidak dibuang langsung tetapi sampah harus dibina di rumah tangga. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved