Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bertahun-tahun Harjo Hidup Bersama Bau Tak Sedap dari Sungai Garuda Sragen

Kotornya Sungai Garuda Sragen dari limbah rumah tangga dan limbah industri mengakibatkan bau yang tidak sedap bagi warga di sekitar sungai.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/MAHFIRA PUTRI MAULANI
SAR MTA dan relawan Kabupaten Sragen sedang membersihkan Sungai Garuda Sragen 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Kotornya Sungai Garuda Sragen dari limbah rumah tangga dan limbah industri mengakibatkan bau yang tidak sedap bagi warga di sekitar sungai.

Hal tersebut dirasakan Harjo Loso (84) warga Ngledok yang bersebelahan dengan Sungai Garuda.

"Ya baunya engga enak.

Apalagi kalo ada angin, kalo angin kan kita ga bisa menghindar," kata Harjo.

Dirinya menilai sampah rumah tangga yang ada di Sungai Garuda ialah sampah kiriman dari hulu.

"Kalo warga sini ada sampah kita taruh pekarangan, kita tunggu kering lalu dibakar, nggak pernah buang di sungai," lanjut dia

Harjo sendiri telah tinggal di dekat aliran sungai selama 72 tahun.

Banyak Sampah di Sungai Garuda Sragen, Bupati : Mungkin Harus Ada Shock Therapy

Ada-ada Saja, Pengendara di Banjarnegara Ini Pakai Helm dari Panci, Polisi Terpingkal

Bambang Sebut Kondisi Saluran Air di Kota Pekalongan Memprihatinkan

MotoGP 2019 : Tahun Lalu Podium, Andrea Dovizioso Tetap Tak Suka Sirkuit Phillip Island

"Dulu-dulu nggak seperti ini, sekitar 2007 sungai mulai tercemar," pungkasnya.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati ketika ditanyai upaya Pemda untuk menanggulangi pencemaran sungai di perkotaan Yuni menyampaikan ada beberapa program seperti program kali bersih (prokasih) yang dilakukan secara rutin di tujuh sungai.

Sungai Gambiran, Sungai Swideran I dan II, saluran di belakang SMP Negeri 1 Sragen, Sungai Garuda, saluran timur SI dan Sungai Nglorog.

"Baru beberapa bulan lalu, Sungai Garuda digunakan untuk lomba agustusan memancing sudah dibersihkan tapi kotor lagi," kaya Yuni, Jumat (27/10/2019).

Tercemarnya Sungai Garuda  dikatakannya karena masih rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup sehat sehingga membuang sampah dan limbah di sungai ialah hal paling mudah.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Sragen Samsuri kepada Tribunjateng.com mengatakan ingin mengadakan festival kebersihan sungai yang diikuti warga pinggiran hamparan sungai.

"Kita beri tanggung jawab kepada masyarakat untuk menjaga aliran sungai memang harus terencana dan terkondisi," kata Samsuri.

Dirinya menyampaikan saat ini kemampuan pihaknya menggerakkan seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan untuk bersama-sama membersihkan sungai. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved