Mahasiswa Pakistan Ini Kenalkan Makanan Chicken Pulao di Diponegoro Internasional Youth Festival
Ratusan mahasiswa asin, dari berbagai negara dan universitas berkumpul di Lapangan Widya Puraya di Universitas Diponegoro (Undip) dalam acara
Penulis: hesty imaniar | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan mahasiswa asing dari berbagai negara dan universitas berkumpul di Lapangan Widya Puraya di Universitas Diponegoro (Undip) dalam acara Diponegoro Internasional Youth Festival, Jumat (25/10/2019).
Meski, para siswa dari berbagai negara itu tidak fasih, mereka pun menggunakan dua bahasa yakni Indonesia dan Inggris, dalam berkomunikasi.
"Ini kegiatan pertama saya, datang di kegiatan kebudayaan seperti ini dan bertemu banyak orang dari berbagai negara.
Dan luar biasa sekali, saya pun bisa belajar budaya dari negara lain dan juga makanan dari negara lain," kata mahasiswa S3 Universitas Airlangga Surabaya, asal Pakistan, Anbreen, yang kenalkan makanan khas Pakistan, Chicken Pulao.
Pada kegiatan tersebut digelar dua sesi acara.
Yakni, Food Festival yang bisa dinikmati secara gratis dan bayar namun dengan harga yang sangat murah yakni Rp 5 ribu.
• KPBC Semarang Limpahkan Dasril ke Kejari, Ditangkap saat Kirim 2 Juta Batang Rokok Ilegal ke Jambi
Kegiatan tersebut menggelar berbagai jenis makanan dari berbagai negara
Adapun negara yang ikut dalam kegiatan itu, yaitu, Pakistan, Jepang, Mesir, Spanyol, Maroko, Lybia, Sierra, Leone, Burundi, Madagaskar, Thailand, Yemen, Ukraina, Malaysia, serta Timor Leste.
Sementara itu 7 universitas yang ikut yakni, UKSW Salatiga, UGM Yogyakarta, UNNES Semarang, Unair Surabaya, Unimus Semarang, Poltekkes serta Undip Semarang.
"Untuk Culture Festival, selain diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara dan ini itu, juga akan diikuti para mahasiswa Dharma Siswa dan KNB Undip yang menyajikan Tarian Arabic dan African Dance," ujar Head of International Office Diponegoro University, Dr Ita Widowati, DEA, disela acara yang digelar oleh International Office Diponegoro University ini.
Tujuan dari kegiatan ini sendiri, lanjut Ita, adalah untuk memperkenalkan kebudayaan dari para mahasiswa asing yang ada di Undip maupun kampus lainnya.
Dan sebaliknya, mengenalkan budaya Indonesia ke mereka mahasiswa asing itu.
"Dan pertukaran budaya ini, kita persembahkan lewat makanan dan kesenian uang berasal dari negaranya mahasiswa asing itu.
Selain itu, para mahasiswa asing ini diharapkan juga bisa menjadi duta bagi Indonesia di negaranya sana, dengan mengenalkan kami di negaranya," imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Undip telah ada 300 lebih mahasiswa asing.
Dengan adanya Diponegoro Internasional Youth ini bisa menarik juga minat mereka untuk melanjutkan studi di Undip.
"Acara ini juga bisa sebagai ajang silaturahmi diantara para mahasiswa internasional serta mahasiswa lokal.
Mereka bisa saling belajar kebudayaan masing-masing.
Dengan demikian, bisa meningkatkan jejaring/link serta meningkatkan kerjasama dan pengertian di masa datang," sambung dia.
Disisi lain, disampaikan pada sambutannya, Wakil Rektor I Budi Setiyono S,Sos M.Pol Admin P.hd, bahwa targetnya adalah para mahasiswa asing ini bisa jadi duta Indonesia khususnya Undip.
Hal itu, dikatakan akan mampu membuat para mahasiswa asing ini mengambil studi di Undip.
"Saat ini posisi Undip ada di urutan 800 universitas terbaik dan banyak di pilih oleh mahasiswa di semua negara dari berbagai benua.
Dan dengan upaya acara ini, bisa meningkatkan urutan kami, di urutan ke 300 di dunia.
Kami harap bisa terwujud melalui upaya-upaya kegiatan budaya internasional seperti ini," pungkasnya.(hei)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/mbuh-lah-hei.jpg)