TMMD Cilacap
Ini Pesan Dansatgas TMMD Reguler Cilacap kepada Masyarakat Setelah Program Usai
Selaku pimpinan masyarakat, Kades Cilibang, Purnomo Edy, SH, mendapatkan mandat Dansatgas untuk meneruskannya kepada seluruh masyarakatnya.
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – “Saya harap masyarakat merawat dan mempergunakan sebaik-baiknya hasil TMMD untuk generasi selanjutnya.”
Itulah pesan Letkol Infanteri Wahyo Yuniartoto di lokasi objek wisata pemancingan alam Krama Cenil, Desa Cilibang, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (29/10/2019).
Selaku pimpinan masyarakat, Kades Cilibang, Purnomo Edy mendapatkan mandat Dansatgas untuk meneruskannya kepada seluruh masyarakatnya.
“Sebagai Dansatgas, saya bertanggung jawab penuh atas keberhasilan pelaksanaan program ini, karena untuk kepentingan masyarakat dalam membantu pemerintah daerah mengentaskan kemiskinan melalui pemerataan infrastruktur,” jelasnya.
Dalam pengecekan akhir sebelum TMMD ditutup, Wahyo melihat semua sasaran baik fisik maupun non fisik apakah masih ada kekurangan apa tidak termasuk kualitasnya.
Akhir pengecekan, ia menyatakan puas dengan capaian hasil yang ditorehkan anggotanya bersama peran aktif masyarakat setempat.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Pak Kades dan masyarakat Cilibang. Semoga kehadiran kami dan pembangunan, dapat bermanfaat,” imbuhnya.
Tak lupa dia juga berpesan agar terus menjaga kebersihan tempat wisata tersebut.
Turut mendampingi, Kasdim Mayor Infanteri Ahmad Rofik Alfian, Danramil 02 Jeruklegi Kapten Infanteri Suwanto serta beberapa anggota Satgas lainnya.
Program pengentasan kemiskinan di Cilibang ini juga telah berhasil merehab 20 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan membangun jalan aspal desa sepanjang 900 meter lebar 2,5 meter beserta sarana penunjangnya (talud, gorong-gorong, leneng), dan renovasi MCK sebanyak 2 unit.
Sedangkan kiprah lainnya/over prestasi meliputi renovasi tempat ibadah, membangun ulang sumur tua di sebelah timur desa atau di areal hutan Perhutani BKPH Bokol, KPH Banyumas Barat untuk mengatasi kekeringan, serta pembangunan Obyek Wisata (OW) tersebut termasuk sarana MCK dan mushola serta Poskamling. (*)