Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jateng Tawarkan Investasi Rp 75 Triliun, Sudah Ada 214 Investor Sudah Nyatakan Minat

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan mengundang investor asing pada Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Central Java Business

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan mengundang investor asing pada Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Central Java Business Expo (CJBE) 2019 di Hotel Bidakara Jakarta pada 5 November mendatang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri, menyatakan sudah ada 330 investor yang mendaftar via daring (online).

"Dari jumlah pendaftar itu, 214 di antaranya sudah menyatakan kepeminatannya.

Misalnya, Mr X berminat industri manufaktur di kabupaten Y.

Mereka sudah menyatakan itu," kata Ratna, Kamis (31/10/2019).

Event tersebut menawarkan investasi di beberapa sektor unggulan.

Meliputi, manufaktur, infrastruktur, wisata (tourism), energi, agrikultur dan properti.

PSIS Semarang vs PSS Sleman, Skuad Mahesa Jenar Akan Berangkat dari Magelang saat Hari Pertandingan

Bid Propam Tahan Beberapa KTA Anggota Polres Purworejo, Ada Apa?

4 Ruas Jalan di Kota Pekalongan Diberlakukan Sistem Satu Arah, Ini Daftarnya

Yayan Ditangkap Polisi saat Ambil Sabu di Bawah Tiang Listrik

214 investor berminat dominan di tiga sektor, manufaktur, infrastruktur, dan pariwisata (tourism).

Selain itu, potensi investasi di 35 kabupaten/kota juga diminati.

"Ada sekitar 50 pengusaha asal Tiongkok dari sektor industri kayu dan furnitur yang akan hadir.

Rencananya pengusaha tersebut akan melakukan relokasi industri ke Jawa Tengah.

CJIBF-CJBE ke-15 akan menawarkan investasi sebesar Rp 75 triliun," jelasnya.

Sektor pariwisata yang ditawarkan seperti pengembangan pemandian Kalianget Wonosobo senilai Rp 12,20 miliar, Kledung Temanggung Rp 18,74 miliar, wisata Pulau Panjang Jepara Rp 22,25 milar, wisata Agroedupark Tlogowening Kabupaten Semarang Rp 361,50 miliar.

Di sektor manufaktur, pembangunan Industri Perikanan Udang Terpadu di Cilacap senilai Rp 550,02 miliar.

Bidang properti berupa pengembangan Solo Convention-Exhibition Hall di Kota Solo senilai Rp 124,48 miliar.

Kemudian, sektor infrastruktur berupa pembangunan docking kapal di Rembang senilai Rp 45,50 miliar.

Sektor Agrikultur berupa pengembangan pembenihan ikan nila salin di pati senilai Rp 11,93 miliar.

Ia menjelaskan, total investasi yang masuk pada periode 2015 hingga triwulan II 2019, baik penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 211,19 triliun.

Terdiri dari investasi PMA sebesar Rp 110,85 triliun dengan 4.964 proyek yang menyerap 335.735 tenaga kerja.

Serta PMDN sebesar Rp 100,34 trilyun dengan 7.121 proyek yang menyerap 221.071 tenaga kerja.

Adapun investasi yang masuk di Jawa Tengah, kata Ratna, paling banyak di sektor listrik, gas dan air, transportasi, gudang dan telekomunikasi, serta industri tekstil.

Daerah yang menjadi pilihan utamanya yaitu di Jepara, Batang dan Cilacap.

Menurutnya, seluruh kabupaten/kota memiliki kesadaran sama bagaiamana mendorong iklim investasi yang kondusif.

"Di event itu, akan kami temukan one on one antara investor dengan pihak terkait.

Yang diharapkan tidak hanya bertemu tapi juga bisa terealisasi jadi usaha komersil di Jateng," ujarnya.(mam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved