Banyak Tukang Parkir di Kota Pekalongan Pakai Karcis Palsu, Doel : Selama Ini Aman Saja
Seorang lelaki menggunakan rompi berwarna oranye meniup peluit saat sejumlah kendaraan berusaha mencari lokasi parkir.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Seorang lelaki menggunakan rompi berwarna oranye meniup peluit saat sejumlah kendaraan berusaha mencari lokasi parkir.
Mengenakan rompi bertuliskan "Juru Parkir Kota Pekalongan", ia juga memberikan karcis parkir ke pengendara yang keluar dari lokasi parkir.
Meski karcis yang diberikan nampak asli, namun karcis tersebut merupakan karcis tidak resmi.
Pasalnya, karcis itu dibuat dan dicetak oleh sekelompok orang, bukan dari Dinas Perhubungan (Dinhub) Kota Pekalongan.
Sebut saja Doel seorang juru parkir yang ditemui Tribunjateng.com di salah satu sudut Kota Batik.
Doel dibekali satu bendel karcis saat bertugas, karcis parkir itu tertera Rp 2 ribu untuk kendaraan roda empat.
• Bupati Pati Haryanto Minta Jajarannya Lahirkan Inovasi Atasi Stunting
• Pedagang Sebut Pemkot Pekalongan Gagal Kelola Sentra Kuliner
• Politisi PKS : Pengembangan Kawasan Industri Jateng Harus Imbang dengan Dana Penyelamatan Lingkungan
• Di Ajang CJIBF, Pemkab Tegal Jalin Komitmen Investasi Senilai Rp 2.19 Triliun
Saat Tribunjateng.com menanyakan legalitas karcis parkir, Doel hanya membalas dengan senyum kecut.
Meski demikian ia mengaku, karcis yang ia bawa bukan karcis parkir resmi dari pemerintah.
"Karcis ini diberikan ke saya, memang bukan dari Dinhub, melainkan cetakan dari pemilik lokasi parkir yang saya jaga," jelasnya, Rabu (6/11/2019).
Doel juga mengaku, ia terdaftar menjadi juru parkir resmi Kota Pekalongan, namun tak pernah setor ke Pemkot.
"Dulu pernah setor, tapi sekarang tidak.
Lebih baik saya setor ke pemilik lahan, kalau pemilik lahan hanya Rp 10 ribu setiap hari," ucapnya.
Mengenai kecurangan karcis parkir, ia mengatakan tak masalah, karena tidak ada yang menegurnya.
"Selama ini aman-aman saja, Dinhub juga tidak menanyakan.
Bahkan beberapa supir truk sering membeli karcis ke saya untuk diklaim ke kantornya," tuturnya.
Ditambahkan Deol, jika dilakukan penertiban akan banyak juru parkir yang tertangkap.
"Kan bukan saya saja, banyak rekan-rekan lainya juga melakukan praktek seperti saya," tambahnya. (bud)