Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bupati Pati Haryanto : Undang-undang Jadikan Pondok Pesantren Semakin Terbina Secara Struktural

Bupati Pati Haryanto mengatakan, disahkannya UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren pada 24 September 2019 lalu, peran pondok pesantren dalam

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Bupati Pati Haryanto ketika menghadiri acara Silaturahim Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw dan Haul Syaikh Muhammad Bahauddin An-Naqsyabandy di Pesantren Nurul Huda, Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Selasa (12/11/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto mengatakan, disahkannya UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren pada 24 September 2019 lalu, peran pondok pesantren dalam melakukan pembinaan sumber daya manusia (SDM) akan lebih terbina secara struktural.

"Sekalipun belum ada PP-nya (Peraturan Pemerintah/peraturan yang mengikuti UU tersebut), Insyaa Allah kita akan semakin merasakan kontribusi pemerintah, mulai dari pusat sampai daerah, dalam peningkatan Ponpes dan berjalannya kegiatan-kegiatan yang dilakukan Ponpes," ujar Haryanto.

Hal tersebut disampaikannya ketika menghadiri acara Silaturahim Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw dan Haul Syaikh Muhammad Bahauddin An-Naqsyabandy di Pesantren Nurul Huda, Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Selasa (12/11/2019).

Pada acara yang antara lain juga dihadiri oleh Habib Umar Al-Muthohar tersebut, Haryanto memberikan sambutan mewakili panitia.

215 Atlet Ikuti Kejurprov Anggar di Kota Salatiga

Fakruroji Sebut Peran Keluarga Jadi Benteng Cegah Paham Radikal

AKBP Indra Kurniawan Mangunsong Tekankan Anggotanya Teladani Sifat dan Pola Pikir Nabi Muhammad SAW

Hal ini, menurutnya, atas permintaan KH Rohmat Noor selaku sesepuh pesantren.

Haryanto mengatakan, demi menghormati sesepuh pesantren, segenap panitia, dan utamanya demi menghormati peringatan Maulid Nabi, dirinya menyempatkan diri untuk hadir, meski sebetulnya ia sudah harus berangkat ke Bogor untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo.

"Besok, selama dua hari, seluruh kepala daerah, Kapolres, Dandim, dan Kajari dikumpulkan oleh presiden untuk diberi pengarahan tentang Proker lima tahun mendatang.

Tapi saya sempatkan dulu untuk hadir di sini karena saya pekewuh," ucapnya.

Haryanto mengatakan, sekalipun peringatan Maulid Nabi Muhammad diadakan di banyak tempat, ia dan masyarakat tetap bersemangat untuk sebisa mungkin hadir.

Sebab, hal ini merupakan bagian dari rasa syukur dan ketaatan pada Rasulullah.

"Dengan diutusnya Kanjeng Nabi, beliau memberikan pencerahan bagi umat manusia dari zaman jahiliyah hingga saat ini.

Maka tidak berlebihan jika umat muslim dunia menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi.

Di Indonesia, mulai RT-RW, desa, kabupaten, provinsi, hingga istana juga mengadakan peringatan maulid nabi. Ini karena kita merasakan bahwa kita dibimbing oleh beliau," ujar Haryanto.

Ia berharap, maraknya peringatan Maulid Nabi tidak sekadar seremonial, melainkan hikmahnya berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita memang sulit menyamai Rasulullah.

Tapi paling tidak, ajaran dan petuah beliau berusaha kita laksanakan," ucapnya. (Mazka Hauzan Naufal)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved