30 Persen Truk Sampah di Kota Pekalongan Tak Layak, DLH Sebut Tak Ada Peremajaan Cuma Perawatan
Sejumlah kendaraan operasional pengangkut sampah di Kota Pekalongan dalam kondisi memprihatikan.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Sejumlah kendaraan operasional pengangkut sampah di Kota Pekalongan dalam kondisi memprihatikan.
Hal itu dipicu karena kurang maksimalnya perawatan yang dilakukan.
Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, air sampah menjadikan besi truk termakan korosi.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Purwanti, mengatakan, rusaknya kendaraan operasional berlangsung beberapa tahun lalu.
"Karena belum ada peremajaan, serta jajaran dinas yang sekarang hanya meneruskan perawatan dari tahun sebelumnya," ujarnya, Rabu (13/11/2019).
Di akuinya, saat ia menjadi Kepala DLH, truk untuk operasional pengangkut sampah banyak yang menunggak pajak.
• Kebakaran Kulkas Es Krim, Suharno Kehilangan 7 Rak Telur Seharga Rp 1,5 Juta
• Ini Potensi Pelanggaran Pilkada 2020 Menurut Ketua Bawaslu Jateng
• Di Polda Jateng Tak Ada Penambahan Pengamanan, di Polres Batang Bahkan Siagakan K9 dan
• Pasca Ledakan Bom di Polrestabes Medan, Tak Ada Pengamanan Tambahan di Polda Jateng
"Awalnya memang banyak truk yang menunggak pajak, tapi kini sudah dibayar," terangnya.
Di tahun ini, menurut Purwanti terdapat 30 persen kendaraan pengangkut sampah tak layak.
"Total ada 25 unit, dan yang tak layak sekitar 30 persen.
Karena kekurangan armada terpaksa truk dalam kondisi tak layak kami operasional kan," ucapnya.
Guna meningkatkan pelayanan, Purwanti menunggu realisasi bantuan dari Pemprov dan APBD.
"Ada rencana penambahan 3 unit, dari Pemprov lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 858 juta untuk 2 unit.
Sedangkan APBD Rp 700 juta untuk satu unit truk," imbuh Purwanti. (bud)