Calon Kades Rembun Pekalongan Janjikan Undian Berhadiah Mobil dan Paket Umroh Jika Menangi Pilkades
Pilkades Rembun di Kabupaten Pekalongan bertabur hadiah undian motor, mobil dan paket umrah dari calon kades.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Pekalongan berlangsung hari ini, Rabu, (14/11/2019).
Sebanyak 206 desa dan 582 calon kepala desa berjuang untuk memperoleh simpati dari warga.
Banyak beragam cara untuk menarik minat masyarakat agar memberikan hak suaranya.
Salah satunya di Desa Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, ada hadiah menarik.
Ada sejumlah sepeda motor, mobil, dan tiket umroh sebagai doorprize.
Edi (45) warga Desa Rembun mengatakan calon kepala desa di Desa Rembun ada tiga calon.
Tiga calon tersebut di antaranya Kaena dengan nomor urut satu, Subeki calon kades yang mendapat nomor urut dua, dan Nur Hayyi dapat nomor tiga.
"Nomor urut satu mengeluarkan doorprize sembilan montor baru, kemudian nomor urut dua mengeluarkan doorprize 4 montor, dan nomor urut tiga menyediakan doorprize berupa tiga tiket umroh, satu mobil, dan lima sepeda motor," kata Edi saat ditemui Tribunjateng.com.
• Video Pilkades Serentak di Kab Pekalongan
• Bupati Asip : 80 Persen Kondisi Pilkades di Pekalongan Aman
Edi menambahkan daftar pemilih tetap (DPT) di Desa Rembun berjumlah 4.500 orang.
Sementara itu, calon kades nomor urut tiga Nur Hayyi mengatakan ia menyediakan doorprize lima montor, tiga tiket umroh, dan satu mobil.
"Doorprize ini agar menarik simpati warga dan hadiah ini untuk membantu warga desanya."
"Sedangkan yang tiket umroh agar masyarakat lebih giat untuk beribadah," katanya.
Menurutnya semua biaya ini ditanggung dirinya sendiri.
Kemudian, untuk doorprize tersebut akan dibagikan ke warga dengan cara diundi.
"Setiap warga mendapatkan kupon dan mengundi kuponya nanti setelah kita benar-benar dinyatakan menang," ujarnya.
Saat disinggung mengenai habis berapa untuk hal ini, Nur belum bisa menjawab.
"Belum totalan mas, kalau sudah habis berapa," jelasnya.
Nur menambahkan visi misi ingin menjadi kepala desa yaitu untuk memajukan desanya.
"Dulu tahun 1984 bapak saya menjadi kepala desa dan ini saya ingin meneruskan kembali. Apabila sudah menjadi kepala desa, semua lini birokrasi akan diubah agar dapat memaksimalkan layanan masyarakat," tambahnya. (Dro)