Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

SPPG Gejlik Pekalongan Seleksi Ketat Relawan Dapur: 417 Diwawancara, 47 Dipilih

Proses rekrutmen relawan dapur di SPPG Gejlik yang berada di Desa Gejlik, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, berlangsung ketat.

TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
TES INTERVIEW RELAWAN - Ratusan orang akan mengikuti tes interview untuk menjadi relawan dapur MBG yang ada di SPPG Gejlik, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Safu, pengelola Yayasan Among Bumi Santri SPPG Gejlik, menjelaskan bahwa kebutuhan relawan untuk satu dapur mencapai sekitar 50 orang, terdiri atas tenaga dari BGN yaitu SPPI, ahli gizi, dan satu orang bagian akuntansi. (TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO) 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Proses rekrutmen relawan dapur di SPPG Gejlik yang berada di Desa Gejlik, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, berlangsung dengan seleksi ketat.

Dari lebih dari 500 pendaftar, hanya 417 orang yang dipanggil mengikuti wawancara pada Sabtu (15/11/2025) ini, dan nantinya hanya 47 orang yang akan terpilih untuk memperkuat tim dapur program pemerintah tersebut.

Safu, pengelola Yayasan Among Bumi Santri SPPG Gejlik, menjelaskan bahwa kebutuhan relawan untuk satu dapur mencapai sekitar 50 orang, terdiri atas tenaga dari BGN yaitu SPPI, ahli gizi, dan satu orang bagian akuntansi.

Baca juga: Dishub Minta Partisipasi Aktif Warga Kabupaten Pekalongan Jaga PJU

"Dari ratusan pendaftar, yang kami panggil interview hanya 417. Nanti yang terpilih menjadi relawan dapur sekitar 47 orang," ungkapnya kepada Tribunjateng.com.

Dirinya menegaskan, bahwa seleksi tidak mengutamakan ijazah atau tingkat pendidikan tertentu.

Semangat kerja dan kemampuan bekerja dalam tim menjadi nilai utama yang dicari.

"Kriteria khusus tidak ada. Yang penting mereka punya semangat kerja, saling mendukung, dan mampu bekerja tim. Ijazah SD atau SMP tidak kami utamakan," jelas Safu.

Antusiasme pendaftar datang dari berbagai wilayah, namun panitia lebih memprioritaskan warga sekitar lokasi dapur.

Pendaftar dari daerah lebih jauh seperti Kecamatan Paninggaran, dan Kandangserang tidak semua dipanggil lantaran sudah tersedia dapur yang beroperasi di wilayah tersebut.

Safu berharap keberadaan dapur ini mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

"Selain mengurangi angka pengangguran, keberadaan dapur diharapkan dapat menggandeng pelaku UMKM lokal agar ikut merasakan dampak positif."

"Kami berharap dapur ini bisa mengurangi pengangguran. Ekonomi lingkungan juga ikut terbantu karena UMKM yang bisa masuk akan kami persilakan untuk berkolaborasi," ujarnya.

Sementara itu, Diah Mei Jannah (23), warga Desa Gejlik yang menyatakan ketertarikannya untuk bergabung sebagai relawan MBG, setelah mendapatkan informasi pendaftaran melalui media sosial.

Diah mengaku, memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini, khususnya di bagian packing.

Ia menuturkan, bahwa dirinya sebelumnya telah memiliki pengalaman kerja, namun saat ini belum bekerja dan ingin kembali aktif melalui kegiatan positif di lingkungan baru.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved