Pengamat Kepolisian : Pengamanan di Markas Polisi Latah
Seorang pria meledakkan diri di halaman Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
Penulis: muh radlis | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang pria meledakkan diri di halaman Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
Pria tersebut masuk ke dalam area Polrestabes Medan menggunakan jaket ojek online.
Menyikapi mudahnya pelaku masuk ke kantor polisi, Psikolog dan pengamat kepolisian dari Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta, Dr. Tugimin Supriyadi, Psi mengatakan selama ini pengamanan di Polda dan Polres terbilang latah.
"Maaf kalau saya bilang anget anget tahi ayam dalam keseriusan pengamanan terhadap teroris atau pelaku kejahatan lain.
Mereka mudah masuk ke wilayah Polres dan Polda," ujar Supriyadi kepada Tribun Jateng.
• Warga Berburu Ribuan Ekor Ikan Mati di Bendung Karet Tirtonadi Kota Solo
• DPRD Kota Pekalongan : Truk Sampah Setelah Dipakai Harus Dicuci, Tak Patuhi SOP Pecat Saja
• 30 Persen Truk Sampah di Kota Pekalongan Tak Layak, DLH Sebut Tak Ada Peremajaan Cuma Perawatan
• Tunggakan Pedagang Pasar Pagi Blok A Kota Tegal Capai Rp 1,33 M, Dedy Yon : OPD Harus Tegas
Menurutnya, pengamanan ditingkatkan apabila ada kejadian seperti peledakan bom atau ancaman pidana lain yang masuk ke area Polres dan Polda.
"Harusnya belajar dari kejadian sebelumnya, saat ada kejadian baru ditingkatkan.
Setelah itu, akan kendor lagi.
Dan kelengahan anggota yang jaga itu dimanfaatkan lagi nantinya oleh pelaku kejahatan atau terorisme lain," katanya.
Dia menyebut, harusnya ada semacam pengamanan berlapis yang diterapkan di tiap markas kepolisian.
"Ring 3 misalnya, dari jarak jauh anggota jaga sudah bisa melihat orang yang akan masuk ke dalam area polres atau polda melalui kamera cctv.
Lalu ring 2 petugas jaga melakukan pemeriksaan secara langsung sebelum memasuki markas polisi seperti di pintu gerbang.
Selanjutnya ring 1 pemeriksaan lagi setelah memasuki area markas polisi," ujarnya.
Menurutnya, pola ini memang membutuhkan ketelatenan dan kedisiplinan anggota.
Pola ini juga akan membuat anggota tidak betah mempelototi layar monitor kamera CCTV.