Warga Berburu Ribuan Ekor Ikan Mati di Bendung Karet Tirtonadi Kota Solo
Ribuan ikan dengan berbagai jenis, mati mengambang di aliran air Kali Pepe, tepatnya di sekitar Bendung Karet Tirtonadi, Rabu (13/11).
Penulis: yayan isro roziki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Ribuan ikan dengan berbagai jenis, mati mengambang di aliran air Kali Pepe, tepatnya di sekitar Bendung Karet Tirtonadi, Rabu (13/11).
Sementara, gelombang busa tampak mengambang di atas air yang berada di bawah bendungan.
Tak ayal, banyaknya biota air yang mengambang di atas aliran Kali Pepe membuat puluhan orang terjun ke kali, berburu dan mengais-ngais ikan dengan berbagai peralatan.
Staf Pengendali Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Arif Cahyana, mengatakan aliran sungai yang tak jauh dari Terminal Tirtonadi itu diduga tercemar limbah rumah tangga dan peternakan dari hulu.
Diketahui, aliran air Kali Pepe merupakan dua pertemuan dari dua arus sungai: Kali Anyar dan Kali Gajah Putih.
Ia menduga, gelombang busa berasal dari fosfat deterjen.
• DPRD Kota Pekalongan : Truk Sampah Setelah Dipakai Harus Dicuci, Tak Patuhi SOP Pecat Saja
• Tunggakan Pedagang Pasar Pagi Blok A Kota Tegal Capai Rp 1,33 M, Dedy Yon : OPD Harus Tegas
• 30 Persen Truk Sampah di Kota Pekalongan Tak Layak, DLH Sebut Tak Ada Peremajaan Cuma Perawatan
• Bawaslu Jateng Anggarkan Dana Pengawasan Pilkada 2020 Hingga Rp 190 Miliar
"Kami sudah cek ke lokasi untuk melihat langsung kondisi di lapangan, seperti apa busanya," tutur dia.
Namun, untuk memastikan kandungan yang terdapat dalam air, haruslah dilakukan uji sampel di laboratorium.
Akan tetapi, menurut dia, dari pengamatan di lapangan aliran air di Kali Pepe masih dalam taraf aman.
Terlebih, tak ada industri besar yang berada di sekitar hulu sungai.
"Untuk ikan-ikan yang mengambang itu, masih aman untuk dikonsumsi.
Tapi, bisa jadi warga yang terjun langsung ke aliran sungai, berpotensi menderita gatal-gatal di kulit," ucapnya.
Tak hanya petugas DLH, rombongan Komisi II DPRD Kota Solo juga terjuan ke lapangan untuk melihat langsung kondisi air di sekitar Bendung Karet Tirtonadi.
Inspeksi mendadak (sidak) dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II YF Sukasno.
"Kita belum tahu limbah apa penyebab ini.