Stikes Telogorejo
Pola Asuh Orangtua Milenial dalam Mengasuh Anak
Pola asuh “jaman now” tak bisa dibandingkan dengan pola asuh 10 atau 20 tahun silam.
Era generasi milenial adalah awal mula munculnya teknologi internet. Karena itu, orangtua milenial merupakan generasi yang sudah familiar dengan internet, termasuk mesin pencari, seperti Google, Yahoo, dan sebagainya. Sehingga tak mengherankan dalam memperoleh ilmu terkait pola asuh, mereka cenderung mengandalkan internet daripada orangtua, psikolog atau teman-temannya.
Dengan kata lain, internet adalah nenek moyang baru, tetangga baru, pengasuh baru yang menyediakan seluruh informasi pengasuhan anak dari segala zaman.
Dengan informasi yang tersedia dengan cepat dan mudah, orangtua milenial bisa tahu lebih banyak tentang perkembangan anak daripada pola asuh sebelumnya.
2. Akrab dengan media sosial
Orangtua milenial mendokumentasikan kehidupan anaknya di media sosial dengan memberikan anak mereka tagar pribadi dan bahkan chanel YouTube. Namun beberapa orangtua memposting foto anak mereka dengan tidak menunjukkan wajahnya untuk menghindari kejahatan dunia maya atau dijadikan meme lelucon.
3. Lebih percaya diri dalam mengasuh anak
Orangtua milenial lebih percaya diri terhadap kemampuan mengasuh anak. Survei yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan, sebanyak 57% ibu milenial percaya dan merasa sudah melakukan pekerjaan yang sangat baik sebagai orangtua, dibandingkan dengan 48% ibu Gen X (generasi tua) dan 41% ibu Baby Boomer (generasi terdahulu).
4. Sibuk cari tambahan pemasukan
Orangtua zaman milenial lebih berjuang keras dalam segi finansial karena biaya perawatan anak dan pendidikan meningkat menjadi 18% dari total biaya membesarkan anak, dari hanya 2% di tahun 1960.
Survey yang dilakukan Washington Post, rata-rata orang Amerika yang berusia 18 sampai 34 tahun hari menghasilkan sekitar $ 2.000 (sekitar 27 juta rupiah), lebih sedikit dari yang didapatkan pada tahun 1980. (*)