Cerita Keluarga Korban Kecelakaan Tol Cipali, Kuntarsih Minta Dijemput Sebelum Meninggal
Kuntarsih (37) turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di ruas Tol Cipali KM 117+800 pada dini hari tadi, Kamis, (14/11/2019).
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Kuntarsih (37) turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di ruas Tol Cipali KM 117+800 pada dini hari tadi, Kamis, (14/11/2019).
Kabar duka ini pun mengagetkan sanak keluarga maupun tetangga Kuntarsih di Dusun Pantisari, Desa Pantianom, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Seperti yang diungkapkan Antok (36) suami Kuntarsih mengatakan ia kaget mendapatkan telepon dari istirnya, kalau istrinya mengalami kecelakaan di tol.
"Istri saya telepon menggunakan handphone kakaknya, bilang aku kecelakaan di tol, jemput pak. Sambil menangis telpon dengan saya."
"Terus saya bilang kecelakaan di kilometer berapa? istrinya jawab tidak tahu km berapa, pertolongan belum datang.
Akhirnya, saya minta share lokasi dan dikasih lokasinya," kata Antok saat ditemui Tribunjateng.com.
• SMK Citra Medika Sragen Borong 5 Piala di Perlombaan Tingkat Nasional
• Ditemani Love Bird Kesayangannya, Ini Kata Striker PSIS Soal Pertandingan Lawan Bali United
• Sinergi dengan Pegadaian, Dwi Agus : Kita Tak Bisa Berkembang Hanya Mengandalkan Kemampuan Sendiri
• Maulana Akhirnya Tahu Cara Ikut Pemilu di RPP KPU Brebes
Menurutnya, ia di telepon istrinya sekitar pukul 00.00 WIB.
Istrinya berangkat ke Jakarta hendak bekerja.
"Berangkat dari terminal bayangan Gumawang, Wiradesa pada hari Rabu, pukul 19.30 WIB menggunakan bus Arimbi."
"Istri saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta sudah 20 tahun," ucapnya sambil meneteskan air mata.
Antok mengungkapkan ia dan istrinya pulang ke Pekalongan untuk menggunakan hak suara dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019.
Sebelum kecelakaan tersebut, ia tidak mempunyai firasat apapun terhadap sang istri.
"Saya bersama istri, kakak, ponakan, dan teman ponakan pulang ke Pekalongan pada hari Selasa sore untuk ikut nyoblos di pilkades."
"Istrinya dapat ijin dua hari sedangkan saya satu minggu. Tadi malam berangkat bersama kakak, ponakan, dan teman ponakan," ujarnya.
Dirinya mendapatkan informasi dari saudaranya, kalau istrinya sudah meninggal dunia.