Djarot Debat dengan Taufiqurrahman soal Polemik RS Sumber Waras, Karni Ilyas Geram
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berdebat dengan anggota DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Sanggahan yang diucap Taufiqurrahman itu lantas segera dijawab Djarot Saiful.
"Itu kalau enggak ditandatangan sama kepala daerah enggak bakal cair itu Pak," kata Taufiqurrahman.
"Yang mana?" tanya Djarot Saiful.
"Ya dua-duanya. Mau lahan Cengkareng mau lahan Sumber Waras," ujar Taufiqurrahman.
"Iya, tetapi kalau untuk Sumber Waras itu bisa diadu kita. Kita bisa diharapkan kepada BPK siapa yang benar siapa yang salah. Cengkareng juga diselidiki saja. Karena ada oknum juga yang bermain di situ," pungkas Djarot Saiful.
Tak puas, Taufiqurrahman pun kembali bertanya soal dana yang dulu digunakan untuk pembelian lahan tersebut.
Yakni apakah dana tersebut tercatat di APBD atau tidak.
"Kenapa ada o-budgeting, ini sebenarnya bukan o-budgeting, ini adalah dana kompensasi KLB untuk membangun," ucap Djarot Saiful.
"Oke dana kompensasi untuk membangun, tapi itu dicatat enggak di APBD ?" tanya Taufiqurrahman.
"Dicatat," jawab Djarot Saiful.
"Dicatat di mana Pak ?" tanya Taufiqurrahman dengan nada tinggi.
"Jadi dibangun terlebih dahulu dalam bentuk barang, dinilai dan baru masuk APBD. Sama seperti Simpang Susun Semanggi," imbuh Djarot Saiful.
Tak terima dengan penjelasan Djarot Saiful, Taufiqurrahman pun langsung membalasnya.
Menurut Taufiqurrahman, dana apapun di DKI seharusnya masuk di APBD terlebih dahulu sebelum dibelanjakan.
"Yang namanya denda kompensasi KLB atau apapun namanya, duitnya masuk dulu ke dalam pot besar yang namanya APBD, baru dibahas bersama DPRD DKI, ditentukan skala prioritas baru dialokasikan. Bukan dipakai dulu buat bangun baru nanti dicatatkan. Itu keliru Pak !" jelas Taufiqurrahman.