Djarot Debat dengan Taufiqurrahman soal Polemik RS Sumber Waras, Karni Ilyas Geram
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berdebat dengan anggota DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Sehingga Taufiqurrahman menilai bahwa yang dilakuakn Ahok-Djarot salah.
"Pintu masuk dan pintu keluar itu cuma 1, yaitu APBD, berarti itu praktek yang salah, keliru," ujar Taufiqurrahman.
Djarot lalu meminta waktu untuk meluruskan.
"pemerintah punya discretion, asal itu bisa dipertanggungjawabkan nggak masalah," ujar Djarot.
Taufiqurrahman lantas menimpali.
"Kalau denda itu dipakai untuk operasi politik siapa yang tahu? karena saya sebagai anggota DPRD tidak bisa melakukan proses pengawasan terkait dana 0-budgeting tadi," ujar Taufiqurrahman.
Djarot lalu kembali mengatakan bahwa yang ia lakukan adalah kebijakan.
"Ini soal kebijakan, Jakarta butuh percepatan," ujar Djarot.
Lalu Taufiqurrahman mengatakan bahwa tujuan yang baik harus dilakukan dengan cara-cara yang baik.
Djarot lantas membantah.
"Silahkan diuji itu cara baik atau tidak, tetapi yang menikmati rakyat Jakarta, dan itu bisa di-appraisal pak, silahkan, baru masuk APBD, kalau masuk APBD lalu dianggarkan nanti lama lagi," ujar Djarot.
Melihat perdebatan itu, Karni Ilyas geram dan ingin menghentikan.
"Seandainya ini kita diskusikan, kita harus mulai dari jam 7 lagi Pak," ujar Karni Ilyas.
Diketahui, melansir dari Kompas.com, polemik pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras sempat ramai diperbincangkan pada tahun 2016.
Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dilakukan Pemprov DKI dinilai tidak melewati proses pengadaan memadai.
Menanggapi itu, pihak RS Sumber Waras akhirnya memberikan penjelasan pada Sabtu (16/4/2016) lalu.
Direktur Utama RS Sumber Waras, Abraham Tedjanegara, mengatakan, proses jual beli mulai dilakukan pada pertengahan Mei 2014.
Ketika itu, pihak RS Sumber Waras melihat bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diberitakan telah membeli lahan RS Sumber Waras senilai Rp 1,7 triliun.
Padahal, menurut Abraham, pihak RS Sumber Waras tidak pernah menawarkan lahan mereka kepada Pemprov DKI.
Sebab, sejak November 2013, RS Sumber Waras tengah melakukan pengikatan jual beli dengan PT Ciputra Karya Utama (CKU). (*)
• Anies Baswedan Tak Hadir di ILC, Djarot Kecewa: Padahal Saya Kangen
• Djarot Kritik Pembangunan Trotoar Jakarta di Era Anies Baswedan
• Inilah Wajah Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan yang Terekam CCTV