Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rizal Ramli Tuding Ahok Tak Layak di BUMN: Dia Tidak Jujur, Bikin Keributan Doang

Rizal Ramli tak sepakat jika Ahok jadi petinggi BUMN. Rizal Ramli menyebut Ahok tidak jujur dan menimbulkan keributan

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
KOLASE TRIBUN JATENG
Rizal Ramli Tuding Ahok Tak Layak di BUMN: Dia Tidak Jujur, Bikin Keributan Doang 

TRIBUNJATENG.COM- Pakar ekonomi dan politikus Indonesia, Rizal Ramli tak sepakat jika Ahok jadi petinggi BUMN.

Rizal Ramli menyebut Ahok tidak jujur dan menimbulkan keributan.

hal itu disampaikan Rizal Ramli ketika di acara Apa Kabar Indonesia TV one pada Sabtu (16/11/19)

Rizal Ramli menyebut Ahok banyak kasus keuangan.

Ia menyebut beberapa kasus dugaan soal keuangan, misalnya kasus pembelian Rumah Sakit Sumber Waras dan tanah di Cengkareng.

Bahkan Rizal Ramli mengungkit soal kasus trans bus Jakarta.

"Ahok punya banyak kasus keuangan, pembelian Rumah Sakit Sumber Waras," ujar Rizal.

"Beli tanah di Cengkareng dari Kasus bus import dari Tiongkok," tambah Rizal," imbuhnya.

Rizal lalu menilai bahwa sosok Ahok tidak memiliki kualitas untuk bekerja dengan jujur dan baik, sehingga tidak bisa dinilai sebagai good governance.

"Kasus-kasus itu menunjukkan dia tidak biasa dengan Good Governance," jelas Rizal.

Rizal lalu menyebut bahwa permasalahan bangsa Indonesia banyak diakibatkan oleh Ahok.

Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, PA 212: Cari yang Sopan dan Tidak Kasar

Istri Wishnutama Melahirkan Putri Pertama, Seperti Ini Wajah Anak Gista Putri

Ini Reaksi Jan Ethes saat Jokowi Pamerkan Wajah La Lembah Manah

"Yang kedua, hari ini Indonesia sudah banyak masalah," kata Rizal.

Rizal mengatakan dahulu saat pemilihan gubernur, situasi sempat memanas karena Ahok atas kasus penistaan agama.

"Bangsa kita nyaris terpecah gara-gara Ahok, pemilihan gubernur," terang Rizal.

Rizal Ramli menyayangkan atas kebijakan Jokowi yang seolah-olah menimbulkan permasalahan baru.

"Kok Pak Jokowi ciptakan masalah baru," tambahnya.

Rizal kemudian menjelaskan alasan dirinya menyebut Ahok dengan sebutan kelas Glodok.

Menurut Rizal, Ahok tidak memiliki pengalaman dalam mengurus korporasi yang besar.

"Dia tidak punya corporate experience. Saya ledek kelas Glodok, maksudnya itu enggak punya pengalaman corporate yang bagus," ujarnya.

Rizal Ramli menyebut bahwa lebih banyak yang lebih bagus dari Ahok.

Menurutnya, Ahok hanya menimbulkan keributan.

"Padahal teman-teman tionghoa, banyak yang bagus-bagus, itu memberikan nilai tambah yang lebih besar, dari pada Ahok akan menimbulkan keributan doang," ujarnya.

Rizal lalu mengungkit soal dana off buget yang dilakukan oleh Ahok.

Padahal, ia menilai tindakan Ahok itu ilegal.

"Waktu dia jadi gubernur, dia banyak mengumpulkan dana off budget, yang sebenarnya itu ilegal dan dilarang undang-undang, bagi dia itu kebiasaan, " ujarnya.

Rizal lalu menegaskan 3 alasan mengapa menolak Ahok jadi petinggi di BUMN.

"Pertama isu soal good governance, kedua, ada isu soal punya pengalaman korporate experience enggak, yang ketiga Pak Jokowi kok bikin masalah aja," ujar Rizal Ramli.

Sebelumnya, Rizal Ramli meneybut Ahok kelas Glodok.

Glodok sendiri merupakan pasar elektronik yang terletak di Jakarta Barat.

Diketahui, melansir dari Kompas.com, polemik pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras sempat ramai diperbincangkan pada tahun 2016.

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dilakukan Pemprov DKI dinilai tidak melewati proses pengadaan memadai.

Menanggapi itu, pihak RS Sumber Waras akhirnya memberikan penjelasan pada Sabtu (16/4/2016) lalu.

Direktur Utama RS Sumber Waras, Abraham Tedjanegara, mengatakan, proses jual beli mulai dilakukan pada pertengahan Mei 2014.

Ketika itu, pihak RS Sumber Waras melihat bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diberitakan telah membeli lahan RS Sumber Waras senilai Rp 1,7 triliun.

Padahal, menurut Abraham, pihak RS Sumber Waras tidak pernah menawarkan lahan mereka kepada Pemprov DKI.

Sebab, sejak November 2013, RS Sumber Waras tengah melakukan pengikatan jual beli dengan PT Ciputra Karya Utama (CKU)

Ahok bakal jadi petinggi BUMN

Sebelumnya, Ahok diperkiran menjadi komisaris utama bahkan direktur utama Pertamina (persero).

Informasi tersebut juga telah dipertegas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

Dia menyebut Ahok kemungkinan akan menempati jabatan di BUMN mengurusi sektor energi.

Hal itu ia ungkapkan saat dikonfirmasi mengenai kedatangan Ahok di Kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).

Luhut mengaku sudah mengetahui jabatan apa yang akan dimandatkan kepada Ahok.

Namun ia menekankan keputusan itu tetap berada di tangan Presiden Joko Widodo.

"Ya kira-kira begitu (di BUMN sektor energi). Ya saya tahu (di mana Ahok ditempatkan), tapi masak saya kasih tahu kamu."

"Nanti tergantung Presiden lah," ujar Luhut saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/11/2019), Luhut enggan berkomentar lebih banyak tentang jabatan apa yang akan diberikan kepada Ahok.

Ia hanya menyambut positif jika nantinya Ahok menjadi petinggi BUMN.

"Ya bagus lah kalau dia (Ahok) masuk ke BUMN," ucap Luhut.

Sebelumnya diberitakan, Ahok mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).

Seusai bertemu Erick, Ahok mengungkapkan, pertemuan selama 1,5 jam tersebut membicarakan soal perusahaan BUMN.

"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujar Ahok.

Kendati demikian, ia belum mengungkapkan lebih jauh jabatan maupun posisi yang akan didudukinya nanti.

"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia."

"Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," jelas Ahok. (*)

Lirik Lagu Man Ana Sabyan Gambus Lengkap dengan Artinya

Dari Tomy Winata Hingga KH Maruf Amin, Puluhan Karangan Bunga Sambut Kelahiran Lembah Manah

Habib Rizieq Mengaku Dicekal di Arab Saudi, Guntur Romli: Ibadah di Mekkah Aja, Ngapain Pulang?

Kisah Nenek Berusia 102 Tahun Asal Semarang, Masih Suka Makan Sambal dan Minum Air Es

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved