Begini Cara Polres Kebumen Tanamkan Pengetahuan Bahaya Narkoba Sejak Dini
Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya atau Narkoba adalah zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum,
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya atau Narkoba adalah zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat.
Marak penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.
Pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, dapat semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.
• Pasutri Ditemukan Meninggal di Sungai Merawu Banjarnegara
• FASI VII Jateng Diikuti 2.650 Peserta, Pemenang Akan Maju ke Tingkat Nasional
• Di Depan Hotman Paris, Pak Tarno Ungkap Mantra Agar Wanita Cantik Terpikat, Banyak yang Kepincut
• Bule Asal Belanda Bunuh Diri di Bali, Pakai Kabel Cas Telepon dan Tinggalkan Surat Wasiat
Menyikapi hal itu, Sat Resnarkoba Polres Kebumen menggelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan Narkoba di lingkungan pondok pesantren.
Adalah para santri Ponpes Al Istiqomah Desa Tanjungsari, Kecamatan Petanahan Kebumen mendapat giliran sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Jumat (22/11) siang.
Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan saat dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen Iptu Tugiman, mengatakan, sosialisasi diberikan agar para santri mengetahui dampak buruk dari penyalahgunaan Narkoba bagi masa depan bangsa.
"Penyalahgunaan Narkoba harus kita perangi bersama.
Dengan kegiatan kita di Ponpes, nantinya para Santri bisa menjadi mitra dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba," jelas Iptu Tugiman.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali.
Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan Narkoba.
Lanjut Iptu Tugiman, data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Dari sosialisasi itu ada beberapa dampak negatif narkoba yang disampaikan oleh Sat Resnarkoba kepada para santri.
Diantaranya, menjadi pemalas, sering melupakan tanggung jawab, jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya, menunjukan sikap tidak peduli serta menjauh dari keluarga.