Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jalur Pantura Batang di 2 Kecamatan Gelap Tanpa Penerangan Jalan, Diduga Ada yang Curi Komponen PJU

Kotak penyimpan energi di tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) bertenaga Surya nampak terbuka.

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Kondisi Jalan Pantura Kabupaten Batang, tepatnya di wilayah Kecamatan Banyuputih, Senin (25/11/2019) dini hari. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Kotak penyimpan energi di tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) bertenaga Surya nampak terbuka.

Di dalamnya sudah tak terlihat baterai deep cycle atau accu untuk menyimpan sumber energi.

Hal itu menyebabkan sejumlah PJU yang ada sepanjang Jalan Pantura Kabupaten Batang tak berfungsi.

Dampaknya, Jalan Pantura Kabupaten Batang yang digadang-gadang sebagai Jalur Nasional gelap tanpa penerangan.

Data yang dihimpun Tribunjateng.com, terdapat dua titik tanpa penerangan karena tak berfungsinya PJU.

Dua lokasi itu ada di Kecamatan Banyuputih, dan sebagian di Kecamatan Subah.

Di mana dua lokasi yang banyak PJU tak berfungsi berada jauh dari pemukiman, sementara di tempat yang dekat dengan pemukiman JPU masih bekerja secara baik.

Tak berfungsinya PJU karena hilangnya sejumlah komponen itu, juga ditanggapi warga sekitar.

Malam Ini Pendaftaran CPNS 2019 Ditutup, 10 Formasi di Kendal Masih Sepi Pelamar

Pembangunan RSUD Mijen Alami Keterlambatan, Distaru Ancam Putus Kontrak

Kecelakaan Pemuda Tertabrak Kereta Api Fajar Utama Yogya, Diduga Tak Dengar Klakson

Resmi Meluncur ke Pasaran, Ini Beda Vivo S1 dan S1 Pro

Tak jarang warga melihat petugas menggunakan truk serta berseragam memperbaiki PJU yang mulai redup cahayanya.

Namun bukannya kembali menyala terang, PJU itu justru mati dan komponennya hilang.

Seperti yang dialami Ailiyah (53) warga Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang.

Wanita paruh baya yang sudah 10 tahun lebih membuka warung kopi di pinggir Jalan Pantura Kabupaten Batang itu, pernah melihat kejadian serupa.

"Sebenarnya diperbaiki apa diambil komponennya, kok PJU yang kurang terang jadi mati saat petugas datang," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (25/11) dini hari.

Kecurigaan wanita paruh baya itu semakin menjadi-jadi kala melihat kotak penyimpanan accu terbuka.

"Beberapa waktu lalu saya melihat petugas memperbaiki PJU, tapi saat siang saya lihat justru kotak penyimpanan accu terbuka dan isinya hilang," ucapnya.

Dilanjutkannya, kalaupun komponen PJU dicuri pelakunya pasti paham tentang prosedur perawatan PJU.

"Ya pantas saja Jalan Pantura gelap, kalau komponen PJU terus hilang seperti ini," tuturnya.

Tak berhenti di situ, karena kondisi minim penerangan, Aliyah menceritakan pernah mengalami kejadian nahas.

"Tepatnya tahun lalu, ada kendaraan melaju kencang dan menghantam saya.

Saat itu saya sedang ada di pinggir warung, mungkin karena gelap, pengendara tak melihat keberadaan saya," ucapnya.

Akibat insiden itu, hingga kini tulang kaki serta pergelangan kaki kiri Ailiyah masih terasa nyeri.

"Tulang kaki saya retak, dan pergelangan kaki geser waktu itu.

Sampai sekarang saya trauma, apalagi saat menunggu pelanggan atau membersihkan warung pada malam hari," kata wanita 53 tahun itu.

Kejanggalan terhadap petugas yang memperbaiki PJU juga dirasa oleh Deviana (35) pemilik warung di wilayah Kecamatan Subah.

Pasalnya petugas yang datang hanya menyasar ke PJU yang masih hidup tanpa memperbaiki PJU yang sudah mati.

"Aneh kalau dilihat, masak PJU yang sudah mati dibiarkan dan yang masih hidup justru ditangani.

Dan bukannya kembali seperti semula justru PJU itu mati.

Padahal sejumlah PJU di Jalan Pantura sudah mati hampir dua tahun lebih tapi tak diperbaiki," tambahnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved