Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kreatif, Petani di Gembong Purbalingga Bisa Panen Ikan Sekaligus Padi di Satu Tempat

Warga Desa Gembong Kecamatan Bojongsari Purbalingga cukup kreatif dalam mengoptimalkan produktivitas sawahnya.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
IST
Petani memberi makan ikan di sawah yang dikelola dengan sistem minapadi 

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Warga Desa Gembong Kecamatan Bojongsari Purbalingga cukup kreatif dalam mengoptimalkan produktivitas sawahnya.

Lahan sawah umumnya hanya diolah untuk ditanami padi.

Tetapi petani di desa itu bukan hanya menanami sawah dengan padi.

Di lahan yang sama, mereka sembari membudidayakan ikan nila.

Kelompok tani Sri Rahayu Desa Gembong mulai mengembangkan budidaya ikan di sawah dengan sistem minapadi.

Minapadi merupakan bentuk usaha tani yang memanfaatkan genangan air sawah yang ditanami padi sebagai kolam ikan.

Puluhan Seniman Mural Berlomba Percantik Stadion Kebondalem Kendal, Pemenang Dapat Rp 15 Juta

Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Beras di Jateng Menipis

Hari Pertama Pendaftaran Panwascam di Demak Sudah 20 Orang Ambil Berkas Formulir

All New Mazda CX 8 Difokuskan Untuk Kelas Menengah ke Atas, Ditarget Terjual 450 Unit di Jateng

Kelompok itu sudah mulai menerapkan sistem minapadi sejak Agustus 2019 lalu.

"Agustus mulai digarap, September tebar benih ikan.

Jadi panen ikan sekarang baru 2 bulan umur ikannya, tapi hasilnya sudah bagus," kata Ketua Kelompok Tani 'Sri Rahayu' Desa Gembong, Udoyoko saat ditemui di area persawahan Desa Gembong, Rabu (27/11).

Bagi Udoyoko, budidaya ikan dengan sistem minapadi sangat menguntungkan bagi para petani.

Sebab, di samping menghasilkan padi, para petani juga dapat memanen ikan pada lahan yang sama untuk menanam padi.

Budidaya ikan di sawah tidak lantas mengurangi produktivitas lahan dalam menghasilkan padi yang jadi usaha pokok petani.

Ia justru merasakan sebaliknya.

"Kebetulan dari hasil panen itu justru meningkat walaupun lahannya dikurangi untuk budidaya ikan tapi hasilnya justru lebih bagus," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada tahun 2019 ini lahan persawahan yang sudah menggunakan sistem minapadi seluas 10 hektar.

Kelompok itu akan memperluas area sawah yang menggunakan sistem minapadi seluas 7 hektar, menjadi 17 hektar.

Adapun total Sri Rahayu mengelola 25 hekar sawah

Para petani di Desa Gembong awalnya sempat ragu menggunakan sistem mina padi di sawahnya.

Tetapi, setelah beberapa bulan melihat hasil dari penerapan sistem tersebut, banyak petani yang bersemangat membudidayakan ikan dengan sistem minapadi.

"Ini kan baru awal jadi secara bertahap insya Allah akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat Desa Gembong," terangnya.

Pengairan sawah yang lancar sepanjang tahun di desa itu cocok untuk budidaya ikan dengan sistem minapadi.

Karena itu, Desa Gembong menjadi salah satu sasaran Kementerian Perikanan dan Kelautan RI untuk pelaksanaan program minapadi.

Sistem minapadi ini menghasilkan ikan satu kilonya berisikan antara 4 sampai 5 ikan dengan berat sekitar 2,5 ons.

Setiap dua minggu sekali, petani bersama penyuluh mengambil sampel.

Dari situ diketahui, setiap hari berat ikan bertambah sekitar dua gram.

Kelompok ini pun tak kesulitan memasarkan ikan hasil minapadi.

"Gak ada kendala untuk pemasaran karena jarak pemasarannya dekat dengan tempat usaha perikanan," katanya. (aqy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved