Pembacokan di Semarang
Sandi Diselamatkan Enggal, Muhajirin Tergeletak Bersimbah Darah, Rudi Bisa Loloskan Diri
Kejadian pembacokan di Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, dekat sebuah kampus swasta, masih lekat di ingatan Enggal (27).
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: abduh imanulhaq
Enggal juga melihat beberapa luka sayatan dan tusukan senjata tajam.
"Korban pingsan, ngeluarin banyak darah.
Saya gak bisa nolongin saat itu, dia sudah dikeroyok para pelaku," tambahnya.
Dia kemudian meminta bantuan kepada pengguna jalan untuk membantu membawa korban ke rumah sakit terdekat.
"Tidak segera dapat bantuan karena situasi sepi.
Saat itu agak lama baru dapat bantuan.
Kemudian korban luka parah dilarikan ke RS Pantiwilasa Citarum.
Kalau Sandi masuk RS Bhayangkara," paparnya.
Perlu diketahui, pembacokan yang menelan 3 korban terjadi di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Minggu dini hari.
Tepatnya di depan sebuah bengkel kendaraan di dekat sebuah kampus swasta pada pukul 03.00 WIB.
Belum diketahui apakah insiden ini merupakan pembegalan kendaraan atau disebabkan masalah lain.
Sesuai data yang dihimpun Tribunjateng.com, 3 korban pembacokan masing-masing bernama Rudi, Sandi, dan Muhajirin (28).
Mereka menjadi bulan-bulanan segerombolan orang.
Muhajirin yang merupakan warga Tambak Boyo, Semarang, menjadi korban terparah.
Dia terkapar akibat luka bacok di bagian kepala, punggung, tangan, dan kaki.