Kecewa Habib Rizieq Shihab Tidak Pulang, Yusuf Martak: Kalau Pemerintah Nggak Suka Beliau Katakan
Ketua GNPF Ulama, Yusuf Martak meminta agar pemerintah Indonesia segera memberikan kejelasan soal Habib Rizieq Shihab.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Jadi kan masalahnya di pemerintah Indonesia, karena selama ini tidak mengatakan masalahnya apa, alasannya apa, begitu," ujarnya.
• Mulai 2020, Pegawai Non PNS dan Non PPPK di Kota Tegal Dapat JKK dan JKM
• Gus Muwafiq Minta Maaf Jika Dianggap Menghina Rasulullah, Ini Tanggapan Gus Miftah
• Gus Muwafiq Minta Maaf Jika Dianggap Menghina Rasulullah: Tidak Ada Maksud Menghina
Sebelumnya, memberikan sambutan memlalui sebuah video di acara 212 di MOnas, Jakarta (2/12/19).
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tidak dapat menghadiri acara tersebut.
Dalam sambutannya, Habib Rizieq menuturkan dirinya masih dicekal oleh pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia.
"Saya meminta kepada pemerintah Indonesia, sudahlah. Akhiri segala kebohongan, akhiri segala dusta dan bohong di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya melalui Live Reuni Akbar Mujahid 212 2019 kanal YouTube FRONT TV, Senin (2/12/2019).
Habib Rizieq menambahkan dalam sambutannya, dari keterangan Duta Besar Arab Saudi yang lama, pernah menyatakan Arab Saudi siap mengembalikan Imam Besar FPI tersebut pulang ke Indonesia.
"Tetapi silakan anda tanyakan tentang sikap dari pada pemerintah anda sendiri," ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan pernyataan Duta Besar Arab Saudi yang baru menuturkan soal Rizieq Shihab di Saudi, ada negosiasi antar pejabat tingkat dua dari Indonesia.
Rizieq Shihab mengungkapkan pernyataan tersebut adalah bukti pencekalan.
Upaya pencekalan tersebut menurutnya adalah pengasingan dari Indonesia kepada Habib Rizieq.
Ia kembali menegaskan agar pemerintah Indonesia menghentikan kebohongan dan dusta yang berkembang di publik.
Menurutnya, hanya pemerintah Indonesia yang mendapat alasan mengapa dirinya sampai saat ini tidak bisa pulang ke Indonesia.
"Saya sampaikan khususnya kepada pemerintah Republik Indonesia, pada saat terjadi pencekalan. Pihak yang pertama kali saya hubungi dan saya beri tahu adalah Otoritas Pemerintah RI," tuturnya.
Seusai melaporkan kepada pihak Otoritas Pemerintah RI, datang utusan dari KBRI meminta sejumlah berkas keimigrasian.
"Duta Besar RI yang berkedudukan di kota Riyadh mengirim seorang utusan secara resmi," tegasnya. (*)
• Tagar Tangkap Enggar Trending Twitter, Ada Apa?
• Ledakan di Monas Trending Twitter Pagi Ini, Polisi Temukan Sumber Ledakan
• Kiki Kaget Tertular HIV dari Suaminya, Benarkah Kelompok LSL Nikahi Wanita untuk Sembunyikan Status?