BERITA LENGKAP: Penipuan Perjalanan Umroh Berkedok Pengasuh Ponpes di Banyumas
Sejumlah calon jemaah umrah mendatangi kantor Satreskrim Polresta Banyumas, Selasa (17/12).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Catur waskito Edy
Korban Penipuan Umrah di Banyumas Lebih dari 100 Orang
Korban penipuan biro perjalanan umrah di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, ternyata tak hanya belasan saja.
Diperkirakan ada lebih dari 100 orang jemaah calon umrah yang terkena modus penipuan tersebut.
Bukan hanya warga dari Kabupaten Banyumas, para korban juga diduga berasal dari beberapa kabupaten lain di Jawa Tengah.
Adapun total kerugian dari para korban diperkirakan mencapai hampir Rp 1 miliar.
Ketua RW I Desa Kemutug Lor, Warsito yang juga menjadi salah satu calon jemaah umrah mengatakan, total calon jemaah umrah yang tidak kunjung diberangkatkan mencapai 127 orang.
"Katanya yang berangkat 127 orang, kalau saya hitung kerugiannya total hampir Rp 1 miliar," kata Warsito
Menurutnya biro perjalanan umrah tersebut telah beroperasi sejak lama. Dugaan penipuan umrah dilakukan oleh pasangan suami istri atas nama Rudi dan Ningrum.
Ningrum merupakan pengasuh pondok pesantren di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Pasangan pasutri tersebut melakukan penipuan dengan modus investasi.
Dani Hadiwinata, seorang calon jemaah umrah lainnya mengungkapkan, awalnya ia tergiur dengan investasi yang ditawarkan oleh suami pengasuh ponpes.
Ia menyerahkan uang total sekitar Rp 23 juta untuk usaha jual beli benda antik.
"Saya Investasi benda antik, jual beli samurai katanya," ujar Dani, Selasa (17/12). Hingga saat ini, Dani tidak pernah mendapatkan uang hasil keuntungan jual beli.
Sebagai ganti uang yang telah diserahkan, Dani rencananya akan ikut diberangkatkan ibadah umrah bersama calon jemaah lainnya.
"Saya dimasukkan jemaah umrah, tapi ternyata mundur-mundur terus. Saya kontak biro umroh yang jadi mitra, namun tidak ada nama yang masuk, apalagi biaya, jadi agenda umrah 127 orang semua tidak terealisasi," paparnya.