Jelang Nataru Beberapa Harga Bahan Pokok Naik, Hendi : Masih Standar dan Stok Mencukupi
Menjelang perayaan natal dan tahun baru, beberapa bahan pokok di Kota Semarang mengalami kenaikan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNNATENG.COM, SEMARANG - Menjelang perayaan natal dan tahun baru, beberapa bahan pokok di Kota Semarang mengalami kenaikan.
Satu diataranya yaitu ayam potong.
Seorang pedagang ayam di Pasar Pedurungan, Nuriyah menuturkan, biasanya harga ayam dari pengepul sebesar Rp 19.500.
Beberapa hari terakhir ini, harga naik menjadi Rp 20.500.
Meski demikian, ia tak berani menaikkan harga jual.
Ia tetap menjual Rp 30.000 per kilo seperti hari biasa.
• H+2 Pilkades Serentak Kabupaten Pati, Polisi Proses 1 Kasus Politik Uang
• Amankan Natal dan Tahun Baru, AKBP Rudy Cahya Tegaskan Semua Polisi di Kebumen Tak Libur
• Sehari Ada 12 Kejadian Hujan Deras dan Angin Kencang di Tegal, Reklame hingga Atap Rumah Roboh
• Pemilihan Kepala Desa di Pati jadi Ajang Judi, 23 Orang Ditangkap Polisi
"Harganya naik, tapi saya jualnya belum bisa naik, masih Rp 30.000 karena kalau naik yang beli tidak mau," ujarnya, Senin (23/12/2019).
Kemudian, harga ayam kampung, lanjut Nuriyah cenderung stabil pada kisaran Rp 40.000 hingga Rp 80.000 ribu.
Sementara harga daging sapi mengalami kenaikan.
Seorang pedagang daging, Aminatun menyebutkan, harga daging sapi naik sebesar Rp 10.000 ribu, dari semula Rp 110.000 menjadi Rp 120.000.
Bahan pokok lain yang mengalami kenaikan yaitu telur.
Harga telur naik dari Rp 24.000 menjadi Rp 26.000.
Seorang pedagang sembako, Suratmi mengatakan, kenaikan tersebut biasa terjadi menjelang natal.
Meski demikian, permintaan pembeli masih stabil dan tidak mengalami penurunan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menilai, harga bahan pokok masih terbilang stabil meski mengalami sedikit kenaikan.
"Pantauan pasar secara umum relatif baik, pedagang tidak merasakan ada penurunan atau kenaikan signifikan terhadap libur natal dan tahun baru.
Beberapa bahan, seperti bawang merah, telor, dan cabai memang ada kenaikan, tapi masih tergolong standar," papar Hendi.
Ia tidak ingin harga bahan pokok naik karena adanya oknum nakal yang menimbun bahan pokok.
Karena itu, pihaknya akan terus melakukan penantauan.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Satgas Pangan agar harga dan stok bahan pangan di Kota Semarang terus stabil.
"Secara stok tercukupi, tinggal bagaimana melakukan pantauan terhadap kenaikan.
Kalau stok terbatas, harga naik, harus dilengkapi supaya tidak lebih naik," tambahnya. (eyf)