Harga Cabai Naik Jelang Natal di Salatiga, Wali Kota : Masih Stabil
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Salatiga terpantau masih stabil, Senin (23/12/2019).
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Salatiga terpantau masih stabil, Senin (23/12/2019).
Walikota Salatiga Yuliyanto disela melakukan pengecekan harga sembako mengatakan kebutuhan pokok masyarakat di Kota Salatiga relatif stabil.
"Dari titik pantauan pada tiga lokasi mulai SPBU,SPBE dan Pasaraya I ketersediaan gas, BBM termasuk harga-harga kebutuhan pokok masih stabil.
Dan semoga tetap bertahan sampai Tahun Baru 2020 nanti," terangnya kepada Tribunjateng.com, di Pasaraya I Salatiga, Senin (23/12/2019)
Menurut Walikota stok kebutuhan pokok seperti daging, telur dan sebagainya, ketersediaan sekarang mencukupi juga tidak dijumpai adanya lonjakan harga atau kondisi relatif stabil.
Ia menambahkan, pihak terkait dalam hal ini Dinas Perdagangan diharapkan terus melakukan pemantauan agar kestabilan harga dapat terus dipertahankan sampai akhir liburan natal dan tahun baru ini.
“Pelayanan masyarakat terkait dengan kebutuhan pokok ini penting agar masyarakat bisa menikmati libur dengan nyaman, aman, apabila harga kebutuhan pokok juga terkendali,” katanya
Dikatakannya, apabila dibandingkan dengan harga kebutuhan pokok saat menjelang lebaran lalu, kenaikan harga yang ada masih dalam batas kewajaran dan terjangkau.
Pihaknya menyatakan apabila nanti di pasaran terjadi lonjakan harga komoditas tertentu, Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga melalui Dinas Perdagangan akan melakukan operasi pasar, supaya lonjakan tersebut tidak memberatkan masyarakat.
"Insya Allah pemerintah akan turun tangan.
Jika nanti ada laporan masyarakat terkait kenaikan harga.
Kami akan siapkan operasi pasar,” ujarnya
Kepala Dinas Pedagangan Kota Salatiga, Kusumo Aji menjelaskan kenaikan harga sementara terjadi pada cabai merah dari Rp 40 ribu perkilogram menjadi Rp 50 ribu.
Kemudian, daging sapi dari Rp 110 ribu perkilogram naik menjadi Rp 115 ribu.
Sedangkan untuk gas LPG 3 kg, kuota Kota Salatiga tahun 2019 adalah 2.402.667 dan realisasi sampai dengan November 2019 adalah 2.145.190.
Apabila hanya untuk memenuhi kebutuhan Nataru stok yang ada tersebut masih aman.
"Kenaikan sementara hanya terjadi pada cabai ya.
Tapi saya kira harga itu masih aman artinya terjangkau.
Masyarakat masih mampu membelinya.
Jika nanti terlalu berlebihan kami akan lakukan operasi pasar.
Gas juga sama, BBM juga sama semunya cukup,"jelasnya
Seorang pedagang daging Sri Wahyuni (53) mengaku harga daging sapi jenis lulur mengalami kenaikan sebesar Rp 25 ribu perkilogram.
Sebelumnya perkilogram dihargai Rp 75 ribu sekarang menjadi Rp 115 ribu.
"Hanya jenis daging sapi lulur saja yang naik.
Itu bahan baku bakso, paha belakang tertinggi saya jual Rp 120 ribu.
Tapi belum ada kenaikan berarti.
Pembeli masih mampu karena wajar,"sebutnya
Pedagang lain Sri Yuningsih (65) menerangkan sayur mayur dan kebutuhan dapur semuanya masih dalam kondisi normal harganya kecuali cabai teropong yang mulai merangkak naik.
"Yang naik sekarang untuk bumbu dapur cabai teropong dari Rp 40 ribu perkilogram menjadi Rp 60 ribu.
Sama cabai biasa keriting itu dari Rp 40 ribu menjadi Rp 50 ribu perkilogram.
Kenaikan sendiri baru mulai sekira tiga hari lalu," tandasnya (ris)