Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

DPRD Jateng

Wakil Ketua DPRD Jateng Dorong Optimalisasi Perpustakaan Demi Penguatan Literasi Sejak Sekolah Dasar

Sarif Abdillah mengajak untuk mengembangkan potensi literasi anak sejak usia sekolah dasar.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
PENGUATAN LITERASI: Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah. Sarif mendorong penguatan literasi anak dengan membiasakan membaca dan menulis sejak dini. (Dok) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Potensi literasi anak usia sekolah dasar harus dikembangkan secara menyeluruh. Perpustakaan di sekolah harus dioptimalkan untuk mendukung penguatan literasi tersebut.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membiasakan membaca dan menulis sejak dini.

“Kemudian enyediakan media baca yang sesuai, menggunakan metode yang menyenangkan seperti bercerita dan bermain peran, serta memberikan pendampingan dalam literasi digital,” ungkapnya, Rabu (8/10).

20251009_Sarif Abdillah_Penguatan literasi 2
PENGUATAN LITERASI: Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah. Sarif mendorong penguatan literasi anak dengan membiasakan membaca dan menulis sejak dini. (Dok)

Atas dasar itu, katanya, perpustakaan sekolah yang ada harus dioptimalkan secara maksimal untuk memperkuat literasi tersebut.

“Masa SD merupakan tahap paling penting dalam pembentukan kebiasaan membaca anak. Namun, kebiasaan itu sulit terbentuk apabila perpustakaan sekolah tidak berjalan dengan baik,” sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jateng Sarif Abdillah: Energi Harus Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Sekitar

Jika kemudian perpustakaannya tidak aktif, kata Sarif, maka anak-anak akan kehilangan kebiasaan membaca sejak dini. 

“Kemampuan literasi dasar mereka akan menjadi rendah dan berpengaruh juga terhadap pemahaman pelajaran di jenjang berikutnya,” jelas pria yang akrab disapa Kakung ini.

Sarif tak menampik, perpustakaan SD masih banyak yang belum terdaftar dalam Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) karena ada sejumlah masalah, seperti ruangan perpustakaan yang difungsikan ganda sebagai gudang penyimpanan.

“Sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai perpustakaan sekolah yang sesuai standar,” kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini.

Baca juga: Sarif Abdillah Dorong Desa Jadi Pusat Wirausaha, Solusi Atasi Kemiskinan dan Ciptakan Lapangan Kerja

Kakung menegaskan, keberadaan perpustakaan tidak seharusnya dipandang sebagai pelengkap sekolah, melainkan sebagai pusat kegiatan literasi yang mampu menumbuhkan minat baca sejak dini. 

“Karena itu, pemerintah daerah harus terus mendorong sekolah agar mengaktifkan kembali perpustakaannya. Literasi tidak bisa tumbuh kalau ruang baca tidak dihidupkan,” tegasnya. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved