Kota Tegal Punya Mualaf Center, Kemenag Tegal : Agar Tak Salah Aliran
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal, resmi membuka Mualaf Center, Jumat (3/1/2020).
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal, resmi membuka Mualaf Center, Jumat (3/1/2020).
Mualaf Center secara simbolis diresmikan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono di Kantor Kemenag Kota Tegal.
Momen itu bertepatan dengan Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 74 Kementerian Agama RI pada 2020.
Kepala Kantor Kemenag Kota Tegal, Ahmad Farkhan mengatakan, Mualaf Center menjadi yang pertama di Jawa Tengah.
Ia bercerita, awal munculnya ide Mualaf Center datang dari Wali Kota Dedy Yon.
• Cuaca Ekstrim Diprediksi Masih Terjadi Beberapa Hari Lagi di Brebes, BPBD Imbau Warga Selalu Siaga
• Menyusuri Jalan Pandanaran, Pusat Oleh-oleh di Kota Semarang
• Stadion Citarum jadi Pilihan PSIS Semarang Menggelar Laga tapi Ada Syaratnya
• Tunanetra Perempuan di Kendal Akan Diberi Pelatihan Juru Pijat
Ketika Tabligh Akbar pada Malam Tahun Baru di Kota Tegal, pembicara Gus Miftah, menyampaikan cerita tentang Dedy Corbuser yang ingin masuk Islam.
"Nah Pak Wali tanya.
Kalau di Kota Tegal ada yang ingin masuk Islam kemudian tidak punya kiai dan ustadz, itu tempatnya di mana Pak Kemenag?" ungkap Farkhan mengingat pertanyaan Wali Kota Dedy Yon.
Kemudian, menurut Farkhan, lahirlah Mualaf Center.
Ia mengatakan, Mualaf Center hadir supaya para calon mualaf tidak salah aliran.
Farkhan berharap, Mualaf Center menjadi hal efektif yang bisa dimanfaatkan bagi calon mualaf.
"Persoalannya jika salah aliran maka berat.
Teknisnya akan dibimbing oleh para penyuluh agama Islam, seperti belajar salat dan mengaji.
Jadi tidak hanya sahadat kemudian ditinggal pergi," kata Farkhan dalam rilis yang diterima tribunjateng.com.
Sementara Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono berharap, Mualaf Center menjadi solusi.
Ia mencontohkan, apabila ada calon mualaf yang bingung dan kesusahan, Kantor Kemenag Kota Tegal siap membantu sesuai tuntunan agama.
Dedy Yon menilai, Mualaf Center menjadi tempat yang pas dan cocok.
"Jadi tidak diragukan lagi. Ini tempat yang tentunya diakui pemerintah dan semua ulama," ungkapnya. (*)