Cuaca Ekstrem Picu Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat, Wisata Karimunjawa Ditutup Sampai Februari
Gelombang laut yang tinggi membuat penyeberangan kapal menuju Kepulauan Karimunjawa ditutup sementara, sejak Jumat (3/1) siang.
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA -- Gelombang laut yang tinggi membuat penyeberangan kapal menuju Kepulauan Karimunjawa ditutup sementara, sejak Jumat (3/1) siang.
Hal ini juga berdampak pada penutupan tujuan wisata di Karimunjawa dua bulan ke depan hingga cuaca kembail normal.
"Cuaca sedang tidak kondusif jadi untuk sementara (tujuan wisata) tutup selama Januari-Februari. Maret akan dibuka lagi," ungkap pelaku wisata Karimunjawa, Fuad Hasyim saat dihubungi, Senin (6/1).
Saat ini, kata dia, tidak ada wisatawan yang berlibur di Karimunjawa. Terakhir, sedikitnya 600-an wisatawan dipulangkan menggunakan Kapal Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), Minggu (5/1). Penggunaan kapal besar dilakukan lantaran gelombang tinggi sehingga kapal yang melayani tujuan Karimunjawa tak melaut.
• Waspada, Jateng Akan Dilanda Fenomena MJO Dalam 3 Hari Ke Depan
• Bendera merah Iran: Khamenei Janji Balas Kematian Jenderal Quds
• Dampak Ketengangan AS-Iran Akankah Harga Premium dan Solar Naik? Ini Tanggapan Plt Dirjen Migas
• Si Kuning Antam Meroket Lagi Harga Emas Dunia Capai Level Tertinggi dalam 6 Tahun
"Kalau tidak ada kapal Pelni kemarin mungkin mereka tidak bisa pulang. (Saat kapal tak melaut) bisanya pakai pesawat, itu pun kursinya penuh," jelas dia.
Kondisi cuaca buruk tersebut juga membuat pasokan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak di Karimunjawa kosong. "Cabai sudah habis. Bahan bakar minyak juga sudah habis," kata dia.
Menurut Camat Karimunjawa, Karnanajeng, kondisi gelombang yang tinggi hingga dua meter membuat kapal pengangkut tidak dapat melintas.
"Sampai sekarang, tinggi gelombangnya hingga dua meter. Jadi, kapal penyeberangan tidak bisa melintas," ujar dia.
Menurutnya, kondisi tersebut membuat wisatawan yang masih berada di Karimunjawa atau yang akan menuju ke sana tidak bisa melintas. Hal itu membuat kegiatan wisata di kepulauan terluar Jepara itu lumpuh.
"Kegiatan wisata di Karimunjawa, untuk sementara ini vakum. Makanya, kami juga tidak melayani wisatawan dulu," ujar dia.
Pengiriman bahan bakar minyak ke Karimunjawa diperkirakan bakal terlambat. Karnanajeng mengatakan, cuaca diperkirakan pulih pada 10 Januari mendatang. Padahal, semestinya, pengiriman bahan bakar dilakukan pada pekan pertama.
"Pengiriman bahan bakar dua minggu sekali, terakhir dikirim pekan ketiga bulan Desember 2019. Seharusnya, pekan pertama ini sudah dikirim," ujar dia.
• Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Selasa 7 Januari, Leo Seseorang Akan Mundur Jika Terus Diabaikan
Kendati demikian, dia masih belum mengetahui secara pasti waktu pengiriman bahan bakar dari Pertamina ke Karimunjawa. Kondisi terakhir, kata dia, stok BBM di SPBU setempat sudah kosong sehingga mengandalkan stok pengecer.
Sementara, Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Anna Yudhiastuti mengatakan, pihaknya segera mengirim bahan bakar setelah gelombang laut tak lagi tinggi.