PGN Akan Bangun Jaringan Gas Bumi Sepanjang 272 Kilometer dari Gresik hingga Semarang
Memasuki tahun 2020, Perusahaan Gas Negara (PGN) bersiap mengembangkan infrastruktur gas jangka pendek menengah.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Memasuki tahun 2020, Perusahaan Gas Negara (PGN) bersiap mengembangkan infrastruktur gas jangka pendek menengah.
Selain untuk mencukupi kebutuhan gas nasional, pengembangan dilakukan untuk meningkatan perluasan pembangunan jaringan.
Di mana dalam pengembangannya, transmisi gas dari Gresik hinga Semarang sepanjang 272 kilometer akan dibangun.
Sedangkan untuk pembangunan jaringan distribusi gas bumi, PGN menargetkan lebih dari 180 kilometer jaringan distribusi, dengan rincian di Jawa sepanjang 60 kilometer, dan di Sumatera 120 kilometer.
Target itu dinyatakan PGN untuk mendekatkan visi menyatukan infrastruktur pipa trans Sumatera dan Jawa.
• Sidang Kasus Dugaan Rudapaksa Kendal, KIP Jawa Tengah : Visum Et Repertum Boleh Diberikan ke Pemohon
• Susilo Kuli Bangunan yang Anaknya Dituduh Merudapaksa Menang di Sidang Ajudikasi KIP Jawa Tengah
Dikatakan, Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso, PGN berupaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi pada seluruh kegiatan operasi.
“Dari hasil diskusi dengan pemerintah, PGN akan mengembangkan bisnis-bisnis baru.
Dimana Domistik Market Obligation (DMO) gas menjadi salah satu solusi untuk menjaga pertumbuhan industri nasional," paparnya, Selasa (7/1/2020).
Dilanjutkannya, PGN sebagai sub holding gas nasional telah mengelola 96 persen infrastruktur gas bumi.
Di mana gas masih menjadi sumber energi efektif, efisien, kompetitif dan ramah lingkungan untuk industri.
"Selain menjawab solusi pasokan gas berkelanjutan, PGN akan mengelola bisnis gas bumi secara terintegrasi pada jaringan gas konvesional termasuk non pipa Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG)," tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, menerangkan, PGN akan melaksanakan pembangunan jargas rumah tangga, dengan dana APBN sebanyak 266 ribu lebih sambungan di 49 kabupaten dan kota.
"Pembangunan ini ditargetkan dapat memberikan efisiensi untuk pelanggan rumah tangga, serta mengurangi beban subsidi, dan mengurangi impor LPG sekitar 0,24 juta ton," kata Rachmat.
Ditambahkannya, pembangunan jargas mandiri sebanyak 633 ribu lebih juga akan dilakukan di 16 kabupaten dan kota, dengan rincian pada 2020 sebanyak 50 ribu sambungan dan sisanya 583 ribu akan dikembangkan pada 2021.
"Pada program 2020 akan dilakukan gasifikasi kilang Pertamina.
Terutama untuk kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan dengan volume 47 Bbtud sehingga dapat mengefisiensi bahan bakar kilang Pertamina dan produk turunannya," tambahnya. (bud)