Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanggapan Gubernur Jateng tentang Kasus Intimidasi Siswi SMA di Sragen Karena Tak Pakai Jilbab

Perlakuan tidak mengenakan dialami siswi SMAN 1 Gemolong Kabupaten Sragen berinisial Z. Dia diintimidasi lantaran tidak memakai jilbab.

Tribunjateng.com/Yayan Isro Roziki
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Perlakuan tidak mengenakan dialami siswi SMAN 1 Gemolong Kabupaten Sragen berinisial Z.

Dia diintimidasi lantaran tidak memakai jilbab. Intimidasi itu dilayangkan melalui pesan Whatsapp (WA) ke Z.

Kasus ini pun menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Melalui akun Twitter-nya, Ganjar mengatakan akan mengedepankan cara persuasif dengan mengajak bicara siswa, guru dan orangtua siswa.

Ia meminta semua pihak saling menghormati satu dengan lainnya.

"Dinas Pendidikan dan Kebudayaan besok pagi (Jumat) akan klarifikasi ke sekolah.

Mari kita hormati dan saling belajar dengan baik, tidak memaksa apalagi meneror. Saya akan ajak bicara siswa, guru dan ortu," tulisnya di akun @ganjarpranowo.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri menyatakan sebenarnya sejak kasus itu mencuat di media sosial pada Rabu (8/1/2020), pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi.

Kemudian, pada Jumat pagi pihaknya akan mengumpulkan seluruh siswa SMAN 1 Gemolong, kepala sekolah, guru, pembina rohis dan pengurus OSIS untuk diberi pengarahan dan pembinaan.

"Kami tidak ingin, ke depan masalah intoleransi ini kembali terjadi. Semuanya harus saling menghormati dan menghargai perbedaan," tegasnya.

Pihaknya masih terus melakukan pendalaman di lapangan. Menurutnya, kasus ini sudah selesai. Hanya saja perlu dilakukan pembinaan.

"Semua pihak sudah memberikan penjelasan dan Z juga sudah menerima dan hari ini dia sekolah seperti biasa," tuturnya.

Jumeri menerangkan, setelah diklarifikasi, pihaknya menemukan keterangan bahwa yang mengirim pesan teror melalui WA kepada Z adalah teman Z sendiri.

Teror itu bukan dikirim oleh guru, pembina rohis atau kepala sekolah, melainkan teman sebayanya.

"Z adalah satu-satunya siswi di SMAN 1 Gemolong yang tidak menggunakan jilbab.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved