Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bermusuhan dengan Erdogan, Mantan Striker Turki dan Inter Milan Kini Jadi Sopir Taksi Online

Pesepakbola yang membawa Turki ke semifinal Piala Dunia 2002 ini bernasib tragis setelah tidak sepaham lagi dengan Presiden Erdogan

Wikipedia
Hakan Sukur saat masih berseragam klub Galatasaray. 

TRIBUNJATENG.COM - Mantan pesepak bola Turki Hakan Sukur menyatakan, dia menjadi sopir taksi online karena Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pemain berposisi striker itu mengaku, dia tinggal di AS dengan menjual buku dan jadi sopir demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pesepak bola berusia 48 tahun itu menyatakan, dia melakukannya sejak mengasingkan diri dari Turki, dilaporkan Football Italia Senin (13/1/2020).

Pengakuan Sri Rezeki, Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Saya Dijanjikan Dolar US

Terungkap, Batu Ukir di Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Dibuat Empu Wijoyo Guno Selama 2 Minggu

Fakta Baru Kematian Lina: Makanan Terakhir Diduga Jadi Penyebab Kematian Lina dan Sempat Masuk IGD

Mbak You Beberkan Rahasia di Balik Peci Teddy: Kalau Dilepas Auranya Lain

Sejak pensiun sebagai pemain, Hakan Sukur bergabung bersama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dipimpin Erdogan.

Sempat terpilih sebagai anggota Parlemen Turki, hidup mantan penyerang Inter Milan dan Parma itu berbalik setelah berselisih dengan Erdogan.

Kepada media Jerman Welt am Sonntag, dia menuturkan mendapatkan berbagai ancaman sejak memutuskan berpisah dari sang presiden.

"Butik istri saya dilempari batu.

Kemudian anak saya mendapatkan pelecehan di jalan," kata pria yang tinggal di Washington itu.

Pelecehan yang diterima Hakan Sukur dan keluarganya terus berlanjut setelah Hakan keluar dari AKP, di mana dia mengklaim ayahnya sempat dikunci.

Posisi ayah Hakan adalah tahanan rumah setelah dilepaskan dari penjara karena positif menderita kanker.

Demikian juga dengan ibunya.

Puncaknya adalah ketika dia dituduh sebagai orang yang berpartisipasi dalam rencana menggulingkan sang presiden 2015 silam.

"Tak ada yang tersisa di dunia ini.

Erdogan sudah merenggutnya dari saya," kata Hakan sebagaimana dilaporkan Goal.

"Kebebasan saya, hak untuk menyampaikan apa yang saya alami, mengekspresikan diri, maupun hak untuk bekerja," jelasnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved