Bukti Intelijen Israel Bantu AS Bunuh Soleimani, Beri Informasi Soal Pesawat Qasem Soleimani

Pada kasus terbunuhnya Jenderal Iran, Qasem Soleimani oleh serangan pasukan Amerika Serikat (AS), diduga adanya bantuan dari intelijen Israel.

REUTERS/STRINGER Iraq
Komandan Pasukan Quds, cabang Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani, berdiri di garis depan saat operasi melawan ISIS di kota Tal Ksaiba, Provinsi Salahuddin, pada 8 Maret 2015. 

TRIBUNNEWS.COM -- Pada kasus terbunuhnya Jenderal Iran, Qasem Soleimani oleh serangan pasukan Amerika Serikat (AS), diduga adanya bantuan dari intelijen Israel.

Dilansir dari Kompas.com, Soleimani merupakan komandan Pasukan Quds terbunuh ketika berada di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Dia tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, ketika mobil mereka dihantam rudal AS.

Dalam laporan NBC News Jumat (10/1/2020), intelijen AS sudah mengetahui pesawat Aibur A320 milik maskapai Suriah Cham Wings Airlines yang ditumpangi Soleimani telah mendarat.

Dikutip Middle East Monitor Senin (13/1/2020), mereka mendapat laporan mengenai lokasi maupun jam berapa pesawat itu mendarat.

Baidi Kaget Melihat Remaja Telanjang Bulat dengan Kaki Diborgol, Lari Karena Disekap di Kandang Ayam

KISAH NYATA : Pengakuan Pria yang Selamat dari Aksi Reynhard Sinaga

Peninggalan Harta Lina Mantan Sule Puluhan Miliar, Siapa Pewarisnya?

Keraton Agung Sejagat Purworejo: Nama Istri Totok Santoso Adalah Nama Ibunda Raja Terbesar Nusantara

Intelijen Israel kemudian mengonfirmasi informasi yang dipunyai AS, dan berujung pada serangan yang menewaskan jenderal Iran itu.

Washington disebut hanya memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai kebijakan mereka untuk menggelar serangan.

Karena itu sebelum bertolak ke Yunani, Netanyahu sempat menyatakan "kejadian yang sangat dramatis" bakal terjadi di Timur Tengah.

"Kita tahu kawasan kita ini panas. Bakal terjadi kejadian sangat dramatis," katanya di Bandara Ben Gurion, dikutip The Times of Israel.

Netanyahu melanjutkan, jajarannya bakal meningkatkan kewaspadaan dan memonitor serta mendiskusikannya dengan AS.

Kemudian di hari yang sama, Washington Post memberitakan bahwa AS mencoba melenyapkan pejabat militer senior Iran yang lain.

Target yang disasar adalah Abdul Reza Shahlai, yang merupakan komandan senior di Garda Revolusi Iran. Namun gagal.

Shahlai disebut merupakan pengelola keuangan dan salah satu petinggi kunci Pasukan Quds, dan diketahui aktif di Yaman.

Akibat kematian Qasem Soleimani, Teheran melancarkan aksi balasan dengan membombardir dua pangkalan milik AS dan sekutunya di Irak.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved