Bukti Intelijen Israel Bantu AS Bunuh Soleimani, Beri Informasi Soal Pesawat Qasem Soleimani
Pada kasus terbunuhnya Jenderal Iran, Qasem Soleimani oleh serangan pasukan Amerika Serikat (AS), diduga adanya bantuan dari intelijen Israel.
Situasi itu sempat membuat khawatir akan terjadinya konflik lebih besar.
Namun, Presiden Donald Trump memilih pendekatan berbeda.
Dalam konferensi pers Rabu waktu AS, Trump tak mengumumkan serangan balasan. Melainkan bakal menjatuhkan sanksi.
• Misteri Batu Besar di Pelataran Kerajaan Keraton Agung Sejagad di Purworejo? Muncul Pukul 03.00 WIB
AS Akui Tak Ada Bukti Konkret Iran Berencana Serang Kedubes Amerika
Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada hari Minggu mengatakan, ia tidak melihat bukti spesifik dari pejabat intelijen bahwa Iran berencana menyerang empat kedutaan besar AS.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump pernah menggunakan informasi rencana penyerangan itu sebagai alasan dalam membenarkan pembunuhan jenderal tinggi Iran.
Esper menyebut pernyataan Trump kepada Fox News tidak didasarkan pada bukti spesifik tentang serangan terhadap empat kedutaan besar. Namun demikian, Esper setuju dengan Trump bahwa serangan tambahan terhadap kedutaan besar AS mungkin dilakukan, dia mengatakan pada CBS "Face the Nation".
"Apa yang dikatakan presiden adalah bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Saya berbagi pandangan itu," kata Esper. "Presiden tidak mengutip bukti spesifik."
Ketika ditekan tentang apakah petugas intelijen menawarkan bukti konkret tentang hal itu, dia berkata: "Saya tidak melihat sesuatu mengenai empat kedutaan."
Sejak mengkonfirmasi bahwa pemimpin militer Iran Qassem Soleimani telah terbunuh oleh serangan udara AS di Baghdad, para pejabat pemerintah AS telah mengklaim bahwa mereka bertindak karena risiko serangan yang akan segera terjadi terhadap para diplomat Amerika dan anggota layanan di Irak dan di seluruh wilayah.
Demokrat dan beberapa Republikan di Kongres mempertanyakan pembenaran serangan dan mengatakan mereka butuh penjelasan.
Presiden Trump mengatakan pada hari Jumat, Iran mungkin telah menargetkan kedutaan AS di Baghdad dan bertujuan untuk menyerang empat kedutaan AS, sebelum Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 3 Januari.
"Saya dapat mengungkapkan bahwa saya percaya itu akan menjadi empat kedutaan," katanya.
Esper mengatakan dalam sebuah wawancara terpisah tentang "State of the Union" di CNN, pemerintah memiliki "intelijen yang sangat baik" bahwa serangan yang lebih luas terhadap beberapa kedutaan besar mungkin.