Bukti Intelijen Israel Bantu AS Bunuh Soleimani, Beri Informasi Soal Pesawat Qasem Soleimani
Pada kasus terbunuhnya Jenderal Iran, Qasem Soleimani oleh serangan pasukan Amerika Serikat (AS), diduga adanya bantuan dari intelijen Israel.
Namun, informasi itu hanya bisa dibagikan kepada Geng Delapan, sebutan untuk sekelompok anggota kongres yang mendapat pengarahan tentang informasi sensitif yang tidak dapat diakses oleh anggota Kongres lainnya.
Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien menggemakan komentar Esper bahwa pemerintah memiliki "intelijen luar biasa" pada "Meet the Press" NBC bahwa ancaman akan segera terjadi tetapi tidak mengomentari bukti yang mengatakan empat kedutaan menjadi sasaran.
Ketua Komite Intelijen DPR Adam Schiff, seorang Demokrat California dan anggota Geng Delapan, mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompok itu tidak diberitahu tentang kemungkinan serangan pada empat kedutaan besar.
"Tidak ada diskusi dalam briefing pada Geng Delapan bahwa ada empat kedutaan yang menjadi sasaran dan kita memiliki intelijen yang sangat bagus yang menunjukkan ini adalah target spesifik," katanya.
Senator Republik Mike Lee pada hari Minggu mengatakan dia khawatir tentang integritas informasi yang diberikan presiden dan pengawas keamanan kepada Kongres tentang Iran.
"Kita diberi pernyataan yang agak umum, dan saya percaya bahwa para pejabat dan presiden percaya bahwa mereka memiliki dasar menyimpulkan bahwa ada serangan yang akan terjadi. Saya tidak meragukan hal itu. Hanya frustasi untuk diberitahu dan tidak mendapatkan detail di baliknya," katanya di CNN.
(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)