Tabung gas elpiji
Tabung Gas Elpiji Subsidi Akan Dicabut, Benarkah Harga Elpiji 3Kg Bisa Menjadi Rp 35.000?
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pelaksanaan subsidi tertutup Tabung gas elpiji, khususnya elpiji 3 Kg
Berdasarkan survei Kementerian ESDM, rata-rata masyarakat miskin menggunakan 2-3 tabung gas Elpiji 3 kg per bulannya.
Dengan begitu, nantinya pembelian tabung keempat dan seterusnya oleh masyarakat miskin tak lagi disubsidi.
Penyaluran subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) bakal dilakukan secara tertutup.
Rencananya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menerapkannya pada semester II tahun ini. Dengan demikian diharapkan, penyaluran subsidi akan tepat sasaran.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mohammad Hidayat mengatakan, saat ini sedang dirumuskan kebijakan, mekanisme dan teknologinya.
Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya. Namun demikian, hal itu telah mendapat persetujuan. Hanya saja pemerintah belum memastikan skema yang akan diadopsi.
Di sisi lain, berdasarkan kajian Kementerian ESDM, tiap rumah tangga penerima manfaat biasanya mengkonsumsi dua hingga tiga tabung elpiji melon per bulannya.
Soal kriteria penerima manfaat, meski enggan mengungkapkan, Djoko mengatakan ada tiga kriteria. Namun demikian, terkait jumlah penerima manfaat sekitar 15 juta hingga 25 juta.
Menurutnya, jika penyaluran subsidi LPG dilakukan secara tertutup, selain lebih tepat sasaran juga bakal menghemat angaran.
Ia memperkirakan, bila dilaksanakan pada Januari bisa menghemat sekitar 30 persen. Sedangkan kalau diterapkan pertengahan tahun, mapu hemat 10 persen hingga 15 persen.
Pengawasan subsidi LPG agar lebih tepat sasaran sepertinya memang harus segera dilakukan. Tahun ini, pemerintah memangkas anggaran subsidi energi jadi Rp 125,34 triliun dari Rp 157,79 triliun.
Sedangkan jika dirinci lagi khusus untuk LPG, tahun lalu subsidinya Rp 72,32 triliun. Sementara di 2020 ini hanya Rp 50,6 triliun. Artinya, jika dibandingkan tahun lalu, anggaran subsidi LPG dipangkas sekitar 30 persen.
Menyikapi hal itu, pemerintah harus memikirkan opsi jalan keluar. Cara tercepat agar sesuai dengan alokasi anggaran adalah dengan mengurangi subsidi alias menaikkan harga elpiji melon.
Namun sepertinya, opsi itu tidak akan diambil dan lebih memilih jalan tengah.
Selama ini, acap kali pemerintah menyatakan jika penyaluran subsidi banyak yang tidak tepat sasaran. Masih banyak orang-orang mampu di Negara ini menikmati subsidi di mana seharusnya hal itu diperuntukkan bagi warga miskin.