Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tri Subekso Sebut Semarang Punya Banyak Peninggalan Periode Hindu-Buddha

Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) dan Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan (FITL) kembali menggelar diskusi ruang rabu dengan tema Se

Penulis: Adelia Prihastuti | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/ADELIA PRIHASTUTI
Tri Subekso, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Semarang sedang memaparkan temuan dan sebaran peninggalan hindu-buddha di Semarang dalam diskusi ruang rabu PMLP, gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata. 

Di sana ia menemui banyak para heredik, brahman (penganut hindu) dan sedikit penganut buddha.

Fakta menarik adalah hanya sedikit penganut buddha di tempat itu diduga berada di pesisir pantai utara Jawa.

“Saya menduga itu berada di pantai utara Jawa.

Bisa saja di Semarang, Kendal, Batang dan sebagainya,” lanjutnya.

Ia juga menceritakan kebiasaan unik masyarakat Jawa pada masa itu yakni pada bulan ke-5 menaiki perahu ke laut.

Sedangkan pada bulan ke-10 mereka berlibur ke pegunungan.

Mereka mempunyai kuda poni pegunungan yang dapat ditunggani dengan baik.

Kemudian menurut data Belanda ditemukan arca dua orang penunggang kuda yang di pegunungan Ungaran, Kabupaten Semarang.

“Bisa saja ini merupakan kebiasaan yang terjadi di masa itu.

Ada kuda, ada masyarakat yang menggunakannya, dan rujukan berita Cina.

Kalau kita bicara peninggalan masa hindu-buddha di Semarang sangat banyak sekali,” imbuhnya.

Ada beberapa catatan belanda yang jadi rujukan peninggalan periode hindu buddha  di Semarang antara lain :

1. Temuan nekara di Randusari.

2. Temuan arca Siwa, Buddha dan dua ornamen di Jomblang.

3. Temuan fragmen candi hindu dengan ukiran berbentuk lonceng di Gereja Katedral Randusari.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved