Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

WNI Disandera Kelompok Abu Sayyaf Filipina, Termasuk Bocah Usia 11 Tahun Asal Wakatobi

Bocah WNI berusia sekira 11 tahun itu disandera oleh kelompok separatis yang terdiri dari milisi di Filipina.

Editor: deni setiawan
Hang Out Kompas.com
Mohamad Khairuddin, yang masih berusia 11 tahun, ikut menjadi korban sandera kelompok Abu Sayyaf, pada Kamis (16/1/2020). Khairuddin yang merupakan asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, diculik bersama dengan pamannya, Arsyad bin Dahlan (42), serta empat WNI lainnya ketika sedang mencari ikan di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, N Sabah, Malaysia. 

TRIBUNJATENG.COM, WAKATOBI - Mohamad Khairuddin turut serta menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, Filipina.

Bocah warga negara Indonesia (WNI) berusia sekira 11 tahun itu disandera oleh kelompok separatis yang terdiri dari milisi dan berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina itu pada Kamis (16/1/2020).

Khairuddin berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Sukun Disulap Jadi Tape di Kendal - Manisnya Alami dan Lebih Lembut, Bikinnya Juga Tidak Ribet

Masih Ada 20 Ribu Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Semarang, Gunadi Butuh Bantuan CSR

Dia diculik bersama dengan pamannya, Arsyad bin Dahlan (42), serta empat WNI lainnya ketika sedang mencari ikan di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, N Sabah, Malaysia.

“Keluarga di Malaysia telepon, anak ini ikut pamannya (Arsyad) yang menjadi kapten kapal di kapal ikan itu."

"Adik saya menelepon, kalau anaknya itu sudah dibawa sama Abu Sayyaf,” kata paman korban sandera, La Sambo, saat dihubungi via telepon seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Keberadaan khairuddin ikut disandera kelompok Abu Sayyaf, dikuatkan dengan pernyataan 3 orang WNI yang tidak disandera Abu Sayyaf.

Stok Bek Tengah PSIS Semarang Melimpah, Wahyu Prasetya Yakin Bisa Bersaing?

Urusan Administrasi Stadion Citarum Semarang Dikebut, PSIS Inginnya Bisa Berkantor Mulai Besok

“Pengakuan dari tiga orang yang dipulangkan, yang mengatakan anak tersebut ikut juga disandera Abu Sayyaf. Anak itu memang ada (disandera),” ujar dia.

La Sambo menuturkan, keluarganya yang berada di Malaysia telah melapor peculikan tersebut di konsulat RI yang berada di Sandakan, Sabah, Malaysia.

“Saya mewakili dari keluarga sangat berharap kepada pemerintah."

"Supaya anak ini bisa dikeluarkan dengan selamat, karena kami sangat khawatir dengan keselamatan anak ini, kami sangat terpukul,” ujar dia.

Ia juga meminta bantuan Pemda Wakatobi, agar para korban bisa diselamatkan dari penyanderaan.

Laga Uji Coba Lawan India Resmi Batal, Begini Respon Kapten Timnas U-16 Indonesia

Kemeriahan Grebeg Sudiro Jelang Imlek di Solo, Ribuan Orang Berebut Kue Keranjang

Sebelumnya diberitakan, penculikan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah, Malaysia di Perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, N Sabah, Malaysia, kembali terjadi.

Dari delapan kru kapal yang semuanya WNI, lima orang di antaranya diculik.

Sementara itu, tiga di antaranya dibebaskan bersama kapal mereka.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved