Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Murid Kurang Ajar Acungkan Jari Tengah ke Guru, Sultoni Kesal Lalu Pukul Pakai Besi Jadi Tersangka

Oknum guru Lamongan yang diduga memukul siswanya memakai tiang besi net badminton (sebelumnya disebut net voli) akhirnya jadi tersangka.

Editor: galih permadi
hanif manshuri/surya
Tersangka Sultoni dan barang bukti tiang besi net badminton serta pakaian yang ditunjukkan Kapolres Lamongan, AKBP Harun, Selasa (21/1/2020). Oknum guru itu jadi tersangka kekerasan terhadap anak seusai memukul siswanya memakai tiang besi tersebut lantaran emosi setelah muridnya mengacungkan jari tengah kepadanya. 

SURYA.co.id l LAMONGAN - Sultoni menyebut SHP telah berperilaku jelek, yakni menghina dirinya serta para siswa yang malam itu sedang mengikuti ekstra pelajaran yang dipegang Sultoni yakni pelajaran Bahasa Indonesia.

 Oknum guru Lamongan yang diduga memukul siswanya memakai tiang besi net badminton (sebelumnya disebut net voli) akhirnya jadi tersangka.

Oknum guru tersebut bernama Sultoni (29).

Kapolres Wonogiri AKBP Cristian Tobing Turut Gotong Peti Jenazah Aiptu Sri Suwartini

Viral di Medsos Cerita Ningsih Tinampi Mengaku Dapat Peringatan Kiamat dari Utusan Tuhan

Ini Penampakan Kantor Kontraktor Revitalisasi Monas Yang Disoal Anggota DPRD DKI

Cerita Siswi SMK Dua Kali Diteriaki Lonte oleh Guru Agama, Berawal Membonceng Laki-laki

Saat diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan pada wartawan saat dirilis di Polres Lamongan, Selasa (21/1/2020), Sultoni mengatakan bukan dirinya yang memulai meledek, melainkan siswanya, SHP.

"Dia (SHP) yang mengawali mengacungkan jari tengah yang diarahkan pada para siswa ikut les saya," ungkap Sultoni.

Isyarat jari tengah yang diacungkan ke arahnya diartikan Sultoni sebagai sesuatu yang jelek dan tidak ada arti baiknya.

"Mengacungkan jari tengah itu artinya jelek semua. Tidak ada yang baik, " kata Sultoni.

Ternyata Sultoni tersulut emosi dan melempar ledekan kepada SHP dengan sebutan nongko bosok ( nangka busuk, red).

Lalu, SHP mempertanyakan maksud perkataan itu, yang dijawab Sultoni tidak ada arti apa-apa.

"Itu hanya ungkapan kejengkelan. Tidak ada arti apa-apa, " kata pak guru yang masih lajang ini.

SHP membalas ledekan kepada Sultoni, "Dari pada kamu buat motor balap satria tapi gak jadi, " kata SHP seperti ditirukan Sultoni.

Timpalan ledekan SHP itu ternyata semakin memicu kemarahan Sultoni.

Pak guru ini naik pitam turun dari lantai 2 tempat berlangsungya ekstra atau les pelajaran dan memburu SHP.

Tiba di pelataran gedung sekolah, Sultoni dengan serta merta mencabut tiang net bulu tangkis dan langsung mengayunkan ke kepala korban.

Ujung tiang besi dengan panjang 187 centimeter dan berdiameter 4 centimeter mengenai pelipis kiri SHP hingga terluka.

Sultoni mengakui ia salah karena sampai harus memukul SHP.

"Ya saya salah. Saya juga ingin damai, " ujarnya.

Ditanya pada Senin pagi ia tidak juga kunjung ke rumah korban setelah kejadian sejak malam Minggu, Sultoni beralasan kerena menunggu kondisi tidak memanas.

"Saya menunggu suasana dingin," ucapnya.

Kini nasi sudah menjadi bubur, orangtua SHP, Ngatum ingin perkaranya dilanjutkan.

Kapolres Lamongan, AKBP Harun, mengungkapkan pihaknya menetapkan Sultoni sebagai tersangka  berdasarkan keterangan para saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut, serta barang bukti yang ada di lapangan.

"Ada tiga orang saksi yang sudah kami minta keterangan, selain itu juga dibuktikan dengan beberapa barang bukti yang kami temukan," ungkapnya.

Selain tiga saksi, polisi turut mengamankan satu tiang besi net bulu tangkis, satu kaus dan handuk yang masih terdapat bercak darah.

Sultoni dijerat Pasal 80 ayat (1) atau (2) Undang Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang Undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Kekerasan terhadap Anak.

"Dengan hukuman paling lama lima tahun (penjara) dan atau denda Rp 100 juta," kata Harun.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Berawal Acungan Jari Tengah Siswa, Oknum Guru Pukul Siswa Lamongan Pakai Tiang Besi Jadi Tersangka, 

Wajah Babak Belur Penjambret Ipad di Genuk Kota Semarang, 2 Temannya Masih Buron

Isi Rekening Milik Raja Keraton Agung Sejagat Rp 20 Juta, Polisi Temukan Penarikan Uang Miliaran

Meninggal karena Sakit di Atas Kapal, Jasad Pelaut Asal Sulsel Dibuang ke Laut

Latihan Perdana PSS Sleman Diwarnai Demo Puluhan Suporter : All We Need is Seto

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved