Habib Lutfi bin Yahya dan Hendrar Prihadi Ramaikan Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Semarang
Sekitar 10 ribu orang tumplek blek dalam Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Semarang, Jumat (24/1/2020).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sekitar 10 ribu orang tumplek blek dalam Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Semarang, Jumat (24/1/2020).
Kirab diawali penyerahan bendera merah putih dari Ulama Habib Muhammad Luthfi bin Yahya kepada perwakilan peserta kirab.
Kemudian, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melepas bendera start tanda Kirab Kebangsaan Merah Putih dimulai.
• Tak Pernah Hadir di Istana Negara Saat Diundang Presiden Jokowi, Armand Maulana Ungkap Alasannya
• Tak Mandi 27 Tahun dan Rambut Gimbal 1,5 Meter, Sutiyah Buta Terisolasi di Kabupaten Semarang
• Viral di Medsos Cerita Nay Naima Wanita Bertubuh Gemuk Alami Tekanan Pernikahan Bertahan 12 Hari
• Pengakuan Istri Deddy Dores yang Orbitkan Nike Ardilla, Anaknya Banting Setir Jadi Driver Ojol
Marching Band dari PIP Semarang mengawali jalannya kirab Kebangsaan Merah Putih, dilanjutkan oleh komunitas masyarakat Tionghoa dan penampilan kostum Semarang Night Carnival (SNC).
Peserta dari berbagai kalangan seperti kepolisian, TNI, sejumlah ormas, komunitas tionghoa, para santri, dan siswa juga turut melakukan long march dengan membawa bendera merah putih sepanjang 450 meter.

Adapun rute kirab mulai dari Jalan Depok – MH Thamrin – Pandanaran – Lapangan Simpanglima Kota Semarang.
Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, mengatakan, Kirab Kebangsaan Merah Putih ini merupakan inisiatif Habib Lutfi mengajak warga Kota Semarang untuk meningkatkan rasa nasionalisme religi.
"Beliau adalah ulama besar yang punya garis keturunan yang yang dimakamkan di Semarang."
"Sekarang Beliau menginisiasi gerakan longmarch merah putih," terangnya.
Dikatakan Hendi, Habib Lufti ingin acara ini menjadi salah satu upaya mengangkat sektor pariwisata religi.
Selain makam leluhurnya Habib Lutfi, Kota Semarang juga mempunyai jalur religi yang cukup banyak, semisal Ki Soleh Darat, Ki Ageng Pandanaran, dan Sunan Terboyo.
"Ini coba terus diangkat oleh Beliau. Semarang dari dulu tokoh perjuangannya adalah nasionalis religi," ujarnya.
Melalui acara ini, Hendi mengajak untuk tidak membeda-bedakan kelompok satu dengan yang lain.
Ia ingin warga Kota Semarang terus kompak untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Peserta Kirab Kebangsaan Merah Putih dari Ponpes Roudlotul Quran, Ahmad Maksum mengererahkan lebih 250 santrinya.
Mereka turut membawa bendera merah putih.
"Dengan turut ikut memegang bendera lalu berjalan bersama ini ada kebanggaan."
"Kami bangga sebagai warga negara Indonesia yang memang sangat prulal dan damai," ungkapnya.
Ia mengaku sangat mendukung kegiatan ini karena dapat membangkitkan kecintaan warga terhadap tanah air.
Di sisi lain, juga dalam rangka haul leluhur yang perlu dihormati.
"Ini perlu dilanjutkan kedepan untuk mempererat persatuan dan saling menghargai antar manusia," tambahnya. (Eka Yulianti Fajlin)
• Istri Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz Santuni Keluarga Almarhum Aiptu Sri Suwartini Rp 10 Juta
• Syarat eks Gelandang Persebaya Fandi Eko Utomo Gabung PSIS Semarang, Ini Kata Liluk
• Kombes Polisi Trunoyudo Isyaratkan Panggil Ningsih Tinampi Gara-gara Ngaku Bisa Panggil Nabi
• Tak Terima Dilirik, Unggul Lempar Paving ke Kepala Mulya di Depan PDAM Tembalang Semarang