Berita Semarang
Pemkot Semarang Sebut Mulai Fokus ke SPALD-T untuk Solusi Pengelolaan Air Limbah
Disperkim Kota Semarang menyebut mulai mengalihkan fokus pembangunan sanitasi menuju Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT).
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG COM, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) menyebut mulai mengalihkan fokus pembangunan sanitasi menuju Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT).
Sistem ini dinilai sebagai solusi jangka panjang dalam pengelolaan air limbah yang lebih terpadu dan ramah lingkungan.
Baca juga: Inovasi Dosen dan Mahasiswa Stifar Ubah Limbah Sarang Lebah Klanceng Jadi Sabun Kecantikan
Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Prabowo menyampaikan, meskipun saat ini masih berjalan bantuan unit sanitasi individu, seperti yang disalurkan Kementerian Pekerjaan Umum di wilayah Semarang Utara sebanyak 31 unit, arah kebijakan ke depan adalah pengembangan sistem terpusat.
"Kita ke depannya mulai alihkan ke SPALD-T. SPALD-T yang hari ini sudah proses. Nanti SPALD-T itu akan memproses pembuangan air limbah terpadu dari rumah (ke instalasi pengolahan),” ungkap Yudi, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, sistem terpusat ini akan lebih efisien dalam jangka panjang karena dinilai mampu melayani lebih banyak rumah tangga dan mengurangi pencemaran lingkungan.
SPALD-T bekerja dengan menghubungkan saluran pembuangan rumah tangga ke sistem jaringan perpipaan yang bermuara di instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Sementara itu, 31 unit bantuan sanitasi dari Kementerian Pekerjaan Umum di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara merupakan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Baca juga: Mahasiswa Unsoed dan Petani Desa Serang Ubah Limbah Kotoran Kambing Jadi Pupuk Organik
Dijelaskan, program yang didanai melalui Kementerian PU untuk anggaran tahun 2025 ini bertujuan menyediakan fasilitas sanitasi layak di wilayah padat penduduk yang sebelumnya belum memiliki sistem pembuangan limbah domestik yang memadai.
Adapun selain di Semarang Utara, Yudi menyebut, Disperkim melakukan intervensi sanitasi di sejumlah wilayah lain seperti Genuk, Semarang Barat, dan Semarang Selatan, baik melalui program pemerintah pusat maupun dana APBD kota.
"Cuma (anggaran) dari kita (Pemkot) enggak banyak," terangnya. (idy)
Problem Baru Harian di Kota Semarang: 1 Dapur SPPG Hasilkan 1 Ton Sampah |
![]() |
---|
Perbaikan Pipa di Kaligawe dan Genuk, Aliran Air di Sejumlah Wilayah Semarang Terpengaruh |
![]() |
---|
Dua Mahasiswa di Semarang yang Sekap Intel Divonis Penjara 2 Bulan 3 Hari, Ini Kronologi Peristiwa |
![]() |
---|
Detik-detik Pejalan Kaki Tewas Tertabrak di Tanah Putih Semarang, Korban Dikenal Baik dan Ramah |
![]() |
---|
Kejari Semarang Musnahkan Barang Bukti dari 97 Kasus Kejahatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.