Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bandara Ngloram Blora Beroperasi 2020 Ini, Ini Jenis Pesawat Yang Mendarat dan Rutenya

Pekerjaan infrastruktur bandara di Jawa Tengah terus dikebut. Satu di antaranya Bandara Ngloram yang ada di Kabupaten Blora.

faisal affan/istimewa
Bandara Ngloram Blora 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA -- Pekerjaan infrastruktur bandara di Jawa Tengah terus dikebut. Satu di antaranya Bandara Ngloram yang ada di Kabupaten Blora.

Menurut rencana, bandara tersebut bisa dioperasikan akhir tahun 2020.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat mengatakan, pekerjaan fisik di bandara tersebut terus dikebut.

Pada tahun ini pemerintah akan mulai mengerjakan pembebasan lahan untuk membuat jalan masuk yang berdekatan dengan rel kereta api. Sekaligus mengerjakan pembangunan terminal bandara.

"Beberapa pekerjaan tahap pertama bahkan sudah selesai, seperti perpanjangan runway, pemasangan pagar, drainase dan lainnya. Dengan capaian ini, kami optimis pada akhir tahun 2020, bandara ini bisa operasi," kata Satriyo.

Hasil Lengkap Piala FA Hari Ini: Arsenal Lolos Berkat Gol dan Assist Wonderkid

Kisah Inspiratif: Pria Difabel Tak Mau Dikasihani dan Merasa Lebih Hidup dengan Miniatur Mobil

KISAH LENGKAP: WNA Asal Wuhan China Dirujuk ke Rumah Sakit Purwokerto Diduga Terpapar Virus Corona

VIDEO Detik-detik Pawang Ular Tewas Digigit King Kobra Saat Atraksi, Sempat Tertawa Saat Digigit

Satriyo menerangkan, panjang runway Bandara Ngloram sudah mencapai 1.200 meter. Pada tahun 2020 nanti akan diperpanjang menjadi 1.600 meter supaya pesawat ATR 72 MTOW bisa mendarat. Hingga tahap akhir bandara tersebut akan memiliki panjang runway 2.600 meter.

"Dengan panjang runway yang sudah ada, dapat digunakan untuk mendarat pesawat jenis ATR 42 MTOW dan ATR 72 MTOW. Tapi jika sudah mencapai 2.600, pesawat jet Airbus atau Boeing sudah bisa mendarat di sana," tegasnya.

Apabila sudah dioperasionalkan, Bandara Ngloram tidak bisa digunakan langsung untuk penerbangan reguler. Di akhir tahun 2020, bandara tersebut hanya bisa melayani penerbangan charter.

Satriyo beranggapan pembangunan bandara harus menyesuaikan minat konsumen. Supaya tidak ada ketimpangan antara jumlah penumpang dengan akomodasi bandara.

"Jadi bandara itu operasionalnya bertahap. Tidak langsung dibangun seperti bandara Ahmad Yani Semarang.

Perlu tahapan supaya tidak sia-sia.

Percuma kalau sudah dibangun total tapi ternyata minat masyarakatnya tidak begitu besar. Jadi disesuaikan saja," tambahnya.

Setiap tahun pihaknya akan mengevaluasi jumlah penumpang yang menggunakan Bandara Ngloram.

Apabila minat masyarakat untuk menggunakan bandara semakin naik, maka Kementrian akan membangun bandara supaya bisa digunakan untuk penerbangan reguler.

"Setiap moda transportasi itu ada pasarnya sendiri-sendiri. Jadi tidak semuanya ramai. Untuk permulaan akan kami coba tawarkan penerbangan charter untuk ekspatriat ExxonMobil.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved