Belum Genap Sebulan Sudah Ada 10 Kasus DBD di Pekalongan, RSUD Kajen Sebut 4 Indikasi Terjangkit
Awal tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan mencatat ada 10 kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Awal tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan mencatat ada 10 kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya.
"Laporan pada Januari 2020 ini belum masuk semua, karena belum habis."
"Tapi, untuk minggu pertama pada bulan ini tercatat ada 7 sampai 10 kasus DBD," kata Kasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular Dinkes Kabupaten Pekalongan, Yudi Syuhada kepada Tribunjateng.com, Rabu (29/1/2020).
Yudi mengungkapkan, untuk menekan kasus demam berdarah, pihaknya menginginkan adanya Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah.
• Flyover Purwosari Solo Mulai Dibangun, Ini Pengalihan Arusnya
• RSUP Kariadi Semarang Tangani Pasien Terindikasi Suspect Corona, Datang Sendiri Bukan Hasil Rujukan
• Kontrak Christian Eriksen Bersama Inter Milan Hingga Juni 2024, Nilai Transfer Rp 225 Miliar
"Kami sudah punya program untuk menekan kasus demam berdarah, namun memang belum begitu berhasil."
"Kami menginginkan di setiap rumah ada jumantik."
"Kalau setiap rumah ada, itu bisa mencegah adanya DBD."
'Karena, nyamuk demam berdarah lebih suka di tempat bersih daripada di sungai apalagi selokan," ungkapnya.
Menurutnya, program jumantik yang berjalan baru di Desa Bojong Wetan, Kecamatan Bojong.
Namun pihaknya mengharapkan minimal ada satu desa di tiap kecamatan.
"DBD di Kabupaten Pekalongan pada 2019 tercatat sebanyak 222 kasus."
"Untuk rate ada peningkatan sebanyak 22 persen."
• Pasien Terindikasi Suspect Virus Corona di RSUP Kariadi Semarang, Mengeluh Flu Seusai dari China
• Agenda Kamis Pemain PSIS Semarang, Tes Medis Dahulu, Barulah Latihan Perdana di Stadion Citarum
• Berlaku Mulai 1 Februari, HTM Kelenteng Sam Poo Kong Semarang Menjadi Rp 12 Ribu
"Namun di tahun ini kami khawatir adanya peningkatan kasus tersebut," ungkapnya.
Yudi menjelaskan, dikatakan DBD apabila ada empat kriteria yaitu masing-masing dua kriteria klinis dan laboratorium.
Dua kriteria klinis yaitu apabila panas tidak kunjung turun 2-7 hari dan kedua ada manifestasi pendarahan misal ada bercak merah.