Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dua Pasien Masih Menginap di Ruang Isolasi, Dinkes Jateng: Meski Tidak Terpapar Virus Corona

Dua pasien yang terindikasi suspect virus corona masih menjalani pemeriksaan intensif dan berada di ruang khusus atau isolasi.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAMDUH ADI PRIYANTO
Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua pasien yang terindikasi suspect virus corona masih menjalani pemeriksaan intensif dan berada di ruang khusus atau isolasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menuturkan, dua pasien itu kini sedang diobservasi lebih lanjut di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Kabupaten Banyumas dan RSUP dr Kariadi Semarang.

"Secara klinis dokter memastikan itu bukan coronavirus."

"Tapi untuk kewaspadaan, memang dilakukan isolasi tiga hari dan perawatan intensif," kata Yulianto kepada Tribunjateng.com, Rabu (29/1/2020).

RSUP Kariadi Semarang Tangani Pasien Terindikasi Suspect Corona, Datang Sendiri Bukan Hasil Rujukan

RESMI, Pernyataan RSUD Margono Purwokerto tentang Kondisi Dua Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona

Video Pernyataan RSUP Kariadi Semarang soal Kabar Pasien Suspect Virus Corona

Pasien di RSUP dr Kariadi Semarang, kata dia, karena telah menjalani perawatan selama tiga hari, kemungkinan hari ini diperbolehkan pulang.

Dia memiliki riwayat pernah ke Wuhan China untuk studi.

Namun, secara klinis kondisinya baik, panas badannya tidak mengindikasikan mengarah ke Novel Coronavirus (NCoV).

Begitu juga pasien yang merupakan anak tenaga kerja asing (TKA) di Kabupaten Cilacap yang dirawat di RSUD Prof Dr Margono.

Yulianto menuturkan secara tegas pula apabila yang bersangkutan tidak terpapar virus.

Ia menyebutkan, sempat merawat empat pasien yang mengalami gejala seperti halnya yang ditimbulkan virus corona.

Antara lain mengalami batuk, pilek, sementara untuk suhu tubuh panas tidak ditemukan pada pasien tersebut.

Begitu juga dengan gangguan pernapasan dan pneumonia tidak ditemukan pada pasien-pasien itu.

Kondisi tubuh pasien juga baik.

Tak Cuma Ruang Isolasi, RSUP Kariadi Semarang Juga Siapkan Simulasi, Tangani Pasien Suspect Corona

Disporapar Reschedule Promosi Wisata Jateng, Awalnya China Kini Timur Tengah, Maraknya Virus Corona

Terungkap Sosok Pimpinan Tertinggi Sunda Empire, Ternyata Seorang Perempuan, Ini Penampilannya

Empat pasien itu dirawat di RSUD dr Moewardi Surakarta, RSUP dr Kariadi Semarang, dan dua di RSUD Prof dr Margono Purwokerto.

"Empat pasien itu tidak dikonfirmasi terpapar virus."

"Di RSUD dr Moewardi setelah kami melakukan observasi, juga dipastikan bukan, sehingga diperbolehkan pulang."

"Begitu juga satu orang di RSUD Prof Margono, sudah pulang."

"Sehingga sampai saat ini tidak ada yang positif terpapar virus corona di Jawa Tengah," jelasnya.

Meskipun demikian, dua pasien yang masih dirawat itu tetap diperlakukan atau dirawat seperti halnya kasus coronavirus.

Hal itu lantaran mereka pernah mengunjungi daerah endemis dan sebagai bentuk kewaspadaan.

Walaupun tidak menunjukan gejala seperti yang ditimbulkan orang yang terpapar virus.

Tim dokter perlu melalukan uji laboratorium untuk menemukan virus tersebut.

Hasil bisa diketahui selama tiga hari.

Begal Payudara Makin Marak di Cilacap, Dua Warga Kesugihan Jadi Korban, Ini Ciri-ciri Pelaku

Kisah Sakit Hati Muhsinin Dikhianati Gadis Pujaannya di Pemalang, Khilaf Sebar Video di Medsos

Agenda Kamis Pemain PSIS Semarang, Tes Medis Dahulu, Barulah Latihan Perdana di Stadion Citarum

Pemeriksaan keberadaan virus hanya bisa dilakukan di laboratorium nasional milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta.

Hal itu merupakan prosedur yang harus dijalani tim medis.

Yulianto membeberkan, virus corona memiliki self limited selama 7-10 hari.

Jika pasien yang memiliki indikasi atau gejala mirip, tapi bisa bertahan hingga rentang waktu itu, artinya pasien tidak terjangkit.

"Selama waktu tujuh hingga sepuluh hari, virus akan mati sendiri.

Jika pasien bisa melewati waktu tersebut, ya selamat. Kalau sudah lewat waktu itu, ya selamat."

'Sebelum itu, harus dilakukan pemeriksaan intensif dan diisolasi," tandasnya.

Ia mengimbau masyarakat jangan panik atau terlalu takut.

Namun, harus tetap waspada dan siap siaga.

Kontrak Christian Eriksen Bersama Inter Milan Hingga Juni 2024, Nilai Transfer Rp 225 Miliar

Bobotoh Serbu Akun Instagram Geoffrey Castillion, Diduga Pengganti Joel Vinicius di Persib Bandung

Romelu Lukaku Kagumi Antonio Conte, Bermimpi Bertahun-tahun Dilatihnya dan Terwujud di Inter Milan

Ajakannya, agar masyarakat berperilaku hidup sehat.

Semisal, cuci tangan pakai sabun.

Lalu, makan sayur dan buah-buahan serta berolahraga.

"Cuci tangan pakai sabun itu penting sekali untuk meminimalisir penularan virus."

"Karena virus bisa menular lewat fasilitas umum."

"Contohnya pegang kursi, kemudian setelah itu menyentuh mulut atau hidung."

"Bisa juga ditularkan melalui percikan batuk dan bersin," Yulianto menambahkan. (Mamduh Adi)

Video Antisipasi Virus Corona, RSUD Kardinah Tegal Siapkan 3 Ruang Isolasi

Kedekatan Duda Dory Harsa Penabuh Gendang Didi Kempot dengan Nella Kharisma yang Masih Bersuami

Hoaks Pesta Seks Anak Punk di Desa Jogoloyo Demak, Ini Fakta Versi Polsek Wonosalam

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved