Hoaks Pesta Seks Anak Punk di Desa Jogoloyo Demak, Ini Fakta Versi Polsek Wonosalam
Polsek Wonosalam amankan tujuh remaja yang minum-minuman keras di Desa Jogoloyo Kabupaten Demak. Mereka mabuk berat dan dilaporkan warga setempat.
Penulis: Moch Saifudin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Polsek Wonosalam amankan tujuh remaja yang minum-minuman keras di Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak.
Kemudian tujuh remaja yang masih berusia sekolah tersebut sudah mendapatkan pembinaan atas perbuatannya.
Kejadian tersebut terjadi kemarin, Minggu (26/1/2020) malam.
• Puryanto Penemu Gading Gajah Purba di Sragen Minta Kompensasi Uang, Ini Jawaban Dody Wiranto
• Siswi SMP Ditemukan Meninggal di Gorong-gorong, Terekam CCTV Diajak Sosok Pria Dewasa
• Tak Cuma Ruang Isolasi, RSUP Kariadi Semarang Juga Siapkan Simulasi, Tangani Pasien Suspect Corona
• Kisah Desi Siswi SMP Ditemukan Meninggal di Dalam Gorong-gorong Dekat Sekolah, Tangis Ibunda Pecah
Kapolsek Wonosalam, AKP Wasito mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari warga bahwa terdapat beberapa anak punk di dalam satu rumah warga.
"Kemudian kami datang, itu sekira pukul 20.30 WIB."
"Itu bukan anak punk namun mendekati ke arah sana."
"Memang benar warga Demak semua dan mereka berteman," jelasnya melalui sambungan seluler, Senin (27/1/2020).
Ia menjelaskan, satu dari tujuh anak tersebut mengundang teman-temannya saat orangtuanya sedang pergi ke Semarang.
Ia menambahkan, yang beredar di media sosial merupakan pesta seks, ia menegaskan hal tersebut keliru, namun lantaran sedang terpengaruh minuman keras.
"Satu anak perempuan yang beredar di media sosial tersebut sedang mabuk berat dan jatuh pingsan saat hendak mandi di depan kamar mandi," jelasnya.
Ia menjelaskan, keadaan satu anak perempuan tersebut memang sedang mengalami mabuk berat.
Lanjutnya, pihaknya membawa ke tujuh anak tersebut ke Mapolsek Wonosalam untuk mendapat pembinaan dan orangtua anak yang bersangkutan datang langsung pada malam tersebut.
"Kemudian orangtua anak yang bersangkutan meminta kami untuk memberi pengarahan kepada anak-anaknya, karena menurut mereka, anaknya akan lebih nurut apabila mendapat nasehat dari polisi," jelasnya.
Lanjutnya, kemudian pihaknya memberikan pengarahan ke tujuh anak tersebut dan ke tujuhnya sudah menandatangi surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, kemudian dijemput oleh orangtuanya masing masing, pagi harinya. (Moch Saifuddin)
• Teguh Sudah 2 Tahun Jualan Pil Koplo, Mengaku Paling Banyak Dicari oleh Pekerja
• Naga Resmi Jadi Vokalis Ada Band, Gitaris Lyla: Bohong Kalo Kita Gak Kecewa
• Pelihara Harimau, Alshad Sepupu Raffi Ahmad Sebut Jilatan Macan Seperti Amplas yang Bikin Perih
• Relawan Merinding ketika Potong Rambut Gimbal 2 Meter Sukiyah yang Jadi Sarang Tikus dan Ulat