Lima Poin Pencegahan Virus Corona di Jawa Tengah, Termasuk Kewajiban Laporan Harian Pasien Tiap RS
Semua rumah sakit di Jawa Tengah harus siap menerima rujukan pasien terindikasi suspect virus Wuhan China pneumonia tersebut.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemprov Jawa Tengah telah menggelar rapat koordinasi langkah pencegahan dan penanganan wabah virus corona pada Selasa (28/1/2020).
Rapat koordinasi mengundang instansi lintas sektor.
Antara lain, dinas kesehatan kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah, direktur rumah sakit di Jateng, dinas perhubungan, hingga pengelola bandara.
• 17 Kali Bobol Pabrik Teh Gelas di Boja, Kapolres Kendal: Tiga Pelaku Warga Singorojo
• RSUP Kariadi Semarang Tangani Pasien Terindikasi Suspect Corona, Datang Sendiri Bukan Hasil Rujukan
"Ada lima poin kesepakatan sebagai langkah tindaklanjut menyikapi masalah Novel Coronavirus atau NCoV ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, Rabu (29/1/2020).
Poin pertama yakni dinas kesehatan di kabupaten/kota di Jawa Tengah melakukan surveilance atau pemantauan ketat di wilayah masing-masing.
Kemudian, setiap hari melaporkan kondisi terkait corona ke dinas kesehatan provinsi.
Kemudian, semua rumah sakit di Jawa Tengah harus siap menerima rujukan pasien terindikasi suspect virus Wuhan China pneumonia tersebut.
Serta menyiapkan fasilitas berupa ruang isolasi dan alat pelindung diri.
• Dua Pasien Masih Menginap di Ruang Isolasi, Dinkes Jateng: Meski Tidak Terpapar Virus Corona
• Pilkada Kendal 2020 - Wahidin Said Ikut Nyalon, Kabarnya Berpasangan dengan Masrur Masykur
"Alat pelindung diri seperti masker, kacamata khusus, dan obat-obatan yang diperlukan," terangnya.
Selanjutnya, seluruh bandara dan pelabuhan melakukan pemantauan dan pengawasan ketat terhadap migrasi orang terutama dari luar negeri.
Serta menyiapkan pos kesehatan.
Keempat, rumah sakit harus menyiapkan posko kewaspadaan yang melayani konsultasi, konsolidasi, dan memberikan informasi serta pemeriksaan.
Hal itu lantaran banyak masyarakat yang membutuhkan penjelasan soal virus yang merupakan keluarga MERS dan SARS tersebut.
• Belum Genap Sebulan Sudah Ada 10 Kasus DBD di Pekalongan, RSUD Kajen Sebut 4 Indikasi Terjangkit
• Flyover Purwosari Solo Mulai Dibangun, Ini Pengalihan Arusnya
"Kelima, menyepakati tata kelola dan prosedur yang ada."
"Di antaranya mengirimkan sampel yang diambil dari pasien, cairan hidung dan tenggorokan ke laboratorium di Jakarta milik kementerian."
"Pengiriman sampel dilakukan dari bandara ke bandara atau dari pelabuhan ke pelabuhan," katanya.
Pihaknya pun telah mengedarkan surat edaran ke setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), kecamatan, RSUD, hingga Puskesmas untuk kesiap-siagaan serta kewaspadaan penyebaran virus corona. (Mamduh Adi)
• Berlaku Mulai 1 Februari, HTM Kelenteng Sam Poo Kong Semarang Menjadi Rp 12 Ribu
• Agenda Kamis Pemain PSIS Semarang, Tes Medis Dahulu, Barulah Latihan Perdana di Stadion Citarum